Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tewas Setelah 7 Jam Kritis di RSUD Batam

Bayi Versa, Potret Buram Pelayanan Medis bagi Pasien SKTM
Oleh : kli/dd
Jum'at | 25-01-2013 | 17:03 WIB
jekki.gif Honda-Batam
Jekki Lubis dan keluarga yang sangat merasakan kepedihan mendalam atas tewasnya Versa Rama Indah di RSUD Batam.

BATAM, batamtoday - Tewasnya bayi Versa Rama Indah, bungsu dari pasangan Jekki Lubis (28) dan Primawar Nababan (30), warga Kavling Seroja Dapur 12, Sagulung, yang masih berumur sembilan minggu, menjadi potret  buram pelayanan bagi pasien SKTM di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam.


Dari penuturan Jekki, ayah korban, Versa tewas di RSUD Embung Fatimah pada Rabu (23/1/2013) sekitar pukul 23.30 WIB, setelah menjalani perawatan inap di rumah sakit tersebut sebagai pasien SKTM sejak sekitar pukul 09.00 WIB pada Senin (21/1/2013) lalu.

Awalnya, Versa yang mengalami demam dan hampir step dibawa oleh ibu dan neneknya, L Purba, untuk berobat ke tempat seorang mantri bernama Zainal, yang berada tak jauh dari kediaman mereka. Namun setelah mengetahui keluhan orang tua Versa, akhirnya dianjurkan untuk membawa berobat ke RSUD Embung Fatimah Batam.

Bahwa masih banyak orang yang berpura-pura miskin hanya untuk mendapatkan bantuan layanan SKTM, mungkin satu hal yang tak terbantahkan. Namun, ketika bayi Versa harus dirujuk berobat ke RSUD Embun Fatima karena keterbatasan ekonomi juga merupakan fakta yang dialami keluarka Jekki Lubis.

Inilah yang dialami Jekki Lubis dan Primawar Nababan. Pasangan suami istri ini terpaksa harus kehilangan putri bungsunya, karena pelayanan yang kurang maksimal dari petugas medis RSUD Embung Fatimah Batam.

Hampir tujuh jam bayi Versa mengalami kritis, sebelum akhirnya tewas dengan kondisi kejang-kejang, baru mendapat penanganan dari dokter spesialis anak di RSUD kebanggan warga Batam itu.

Penanganan yang dilakukan dokter spesialis itu ternyata tak dapat lagi menolong nyawa Versa, hingga akhirnya menorehkan penyesalan dan kekesalan terhadap keluarga yang ditinggalkannya.

Jekki, beserta keluarganya yang berusaha tegar mengaku belum bisa melupakan kejadian yang baru dialaminya itu. Penyesalan dan juga rasa kesal campur aduk di dalam benaknya.

Terlebih, ketika Jekki mengenang upaya mereka untuk menyelamatkan Versa dari kondisi kristis, bersama dua orang perawat RSUD Embung Fatimah Batam yang dianggapnya melayani dengan cara kasar dan tidak manusiawi sagat menyakiti perasaanya.

"Memang, hidup matinya manusia di tangan Yang Maha Kuasa. Tapi, janganlah gara-gara pasien SKTM harus kritis dulu atau sampai membiru baru ada dokter yang tangani," kata Jekki sambil meneteskan air mata, Jumat (25/1/2013).

Ucapan dua petugas medis RSUD Embung Fatimah Batam di saat kondisi Versa kristis, masih terngiang di telinga dan pikirannya. Bukan hanya dia yang merasakan hal itu, bahkan semua keluarganya ikut merasakan kepedihan.

"Anak bapak belum kritis, belum membiru, gak usah terlalu khawatir," ujar Jekki menirukan ucapan perawat yang saat itu kondisi Versa sudah kejang-kejang.

"Entah seperti apa lagi yang kritis baru bisa panggil dokter. Mereka memang buktikan, setelah putri saya mau meninggal baru dokternya itu datang. Inilah nasib pasien SKTM ini," tambahnya.

Dengan adanya kejadian ini, Jekki dan semua keluarganya berharap pihak RSUD Embung Fatimah Batam memperbaiki pelayanannya. Supaya, kejadian sama seperti yang dialami Versa tidak terjadi lagi untuk pasien lain, terlebih pasien SKTM.

"Harapan saya layanan di RSUD itu agar diperbaiki. Jangan ada diskriminasi antara SKTM dengan yang umum dalam hal layanan. Cukup kesedihan ini kami yang rasakan, jangan sampai terung lagi," sebut Primawar yang tak tahan membendung air mata hingga bercucuran membasahi pipinya.

Sementara itu, Direktur RSUD Embung Fatimah Batam, drg Fadila RD Malarangan mengatakan sekitar 70 persen pasien di rumah sakit tersebut merupakan pasien SKTM dan pelayanannya tak pernah dibeda-bedakan.

"Saya baru dapat informasi ini, akan saya tindak lanjuti bersama Komite Etik. Saya juga belum bisa memberikan penjelasan, kasih waktu untuk mengkroscek," katanya saat dikonfirmasi.