Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengusaha Mulai Berangus Serikat Buruh di Lagoi
Oleh : hrj/dd
Jum'at | 25-01-2013 | 14:30 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday - Dampak kenaikan dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bintan semakin dirasakan oleh sejumlah buruh.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam dan juga di wilayah Bintan Timur. Sementara, buruh di Kawasan Pariwisata Lagoi (KPL) Bintan juga mulai dikurangi dan skorsing terhadap pengurus serikat buruh dilakukan.

Kopong, salah seorang Pengurus Unit kerja (PUK) Lagoi kepada batamtoday di Tanjunguban, Jumat (25/1/2013) mengatakan, dengan adanya skrosing yang dilakukan tersebut, jelas kuat diduga adanya upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk memberangus kebebasan berserikat.

"Kebebasan berserikat sudah jelas diatur dalam undang-undang, namun kenyataan dilapangan hal tersebut tidak berlaku bagi pengusaha," ujarnya.

Akibat dilakukannya skorsing jelas membuat khawatir bagi para pengurus serikat yang ada di Lagoi, karena hal tersebut akan terjadi di semua perusahaan pariwisata yang ada.

"Memang kita, sudah membentuk Forum Komunitas Pekerja Lagoi (FKPL), guna mengantisifasi adanya indikasi pemberangusan serikat tersebut. karena sudah ada 8 pengurus PUK yang di intimidasi dengan cara menskorsing," katanya. 

Hal yang sama disampaikan oleh Budi, terkait dengan adanya indikasi pemberangusan serikat oleh manajemen tersebut, sedikitnya ada 7 PUK dari perusahaan membentuk sebuah wadah FKPL. Adapun PUK SPSI Pariwisata yang tergabung dalam FKPL tersebut diantaranya Nirwana, Bintan Lagoon, Ria Bintan, Bintan Hotel, CV Karunia Alam Bintan, Club Met dan Indorent.

Terkait dengan hal tersebut, ditambahkan dengan adanya intimidasi berupa sekorsing dan lainnya, FKPL ini akan terus melakukan perjuangan guna mempertahankan hak para pekerja. Terutama masalah pemberlakuan Kontrak Kerja Waktu tertentu (KKWT), yang sebenarnya tidak tepat dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata seperti di Lagoi.

"Kita akan terus berjuang, baik secara persuasif atau akan menempuh jalan terakhir melakukan aksi," tegasnya.