Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hendak Melahirkan, TKI Bermasalah Justru Dipungli Satgas Disnakersos Tanjungpinang
Oleh : chr/dd
Rabu | 23-01-2013 | 16:16 WIB
susilawati.gif Honda-Batam

PKP Developer

Susilawati, TKI-B yang menjadi korban pungli Satgas Disnakersos Tanjungpinang.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Nasib malang tampaknya masih terus menghinggapi para Tenaga Kerja Indonesia. Setelah terlunta-lunta di Negeri Jiran, saat pulang ke Indonesia mereka justru menjadi sasaran pungli para aparat terkait.

Seperti yang dialami oleh TKI bernama Susilawati asal Lampung yang menghuni Rumah Perlindungan Trauma Center di Tanjungpinang. Keluarganya di Lampung menjadi sasaran pungli oknum petugas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tanjungpinang dengan dalih meminta biaya persalinan dan kepulangan Susilawati.

"Kami ditelepon petugas di Tanjungpinang yang meminta uang Rp1,5 juta untuk biaya persalinan Susilawati," kata Wartini dan Juju Suratmi, kerabat Susilawati di Lampung saat dihubungi wartawan dari Tanjungpinang, Rabu (23/1/2013).

Kendati Wartini dan Juju Suratmi tidak jadi mengirimkan uang, namun dirinyanya sangat prihatin dan khawatir atas kondisi dan situasi Susilawati di Rumah Perlindungan Trauma Center Tanjungpinang.

Sementara itu, Susilawati mengaku sangat terkejut dengan permintaan itu karena kondisinya juga sedang tidak punya uang. Hingga akhirnya, dirinya hanya mampu memberikan dana Rp500 ribu untuk pembelian pempers dan popok bagi bayinya.

"Saya juga sudah dimintai Rp500 ribu, kalau (uang) yang dari kampung saya tidak tahu, dan terakhir dikabari saudara, saya bilang nggak usah dikirim," ujar Susi.

Susi sendiri mengaku TKI-Bermasalah asal Sidoarjo I Kusumadadi Kabupaten Lampung Tengah. Dirinya tiba bersama ratusan TKI-B dari Malaysia di Tanjungpinang pada Jumat,18/1/2013) dalam kondisi hamil tua.

"Sebelumnya saya sudah minta mau langsung pulang, agar bisa melahirkan dikampung, tetapi kondisi saya memang nggak memungkinkan, hingga pada Minggu,(20/1/2013) pagi sekitar pukul 09.05 WIB, saya melahirkan secara normal di RSUD Tanjungpinang," kata dia.

Susilawati juga bersyukur, dirinya dapat selamat, melahirkan anak keduanya laki-laki yang diberi nama M .Rafa Misna Fauzan. Selah melahirkan, Susi juga mengaku lega, ternyata dirinya tidak dipungut biaya saat melahirkan.

Dan setelah dua hari di RSUD Tanjungpinang, dirinya sudah diizinkan pulang kembali ke penampungan TKI-B Tanjungpinang.

"Harapan saya, dengan sudah lahirnya anak saya ini kami dapat pulang secepatnya ke kampung halaman,"ujar Susilawati.

Selain Susilawati, aksi pungutan liar dengan iming-iming akan dapat mengeluarkan TKI-B dari penampungan juga dialami Lia dan Ayu, dua TKI-B yang tiba pada 3 Januari 2013 lalu.

Kepada wartawan Lia dan Ayu mengaku, dimintai uang anatara Rp 500 ribu hingga Rp1 juta, agar dirinya dapat keluar dan pulang untuk berkumpul dengan keluarganya yang berada di Batam.

Dari total dana pungli itu, Lia dan Ayu mengaku hanya dapat memberikan Rp1 juta berdua, hingga akhirnya mereka yang memang memiliki KTP Kota Batam itu diizinkan keluar dari penampungan TKI di Tanjungpinang.