Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Provinsi Kepri Masih Rawan Kejahatan Trafficking
Oleh : ah/dd
Jum'at | 18-01-2013 | 09:54 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Anggota DPD-RI asal Kepri, Aida Ismesth, mengatakan Provinsi Kepulauan Riau masih merupakan daerah yang rawan terjadinya tindak trafficking (perdagangan orang), terutama anak di bawah umur dan perempuan.


Hal itu terlihat jelas dari maraknya pengungkapan kasus kejahatan trafficking di Kepri, yang bahkan mencuat hingga secara nasional.

Hal itu disampaikan Aida Ismeth di sela-sela acara pelantikan Lis Darmansyah dan H. Syahrul menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang di gedung DPRD Tanjungpinang, Rabu (16/1/2013).

Untuk memberantas maraknya trafficking di Kepri, kata Aida, perlu dilakukan koordinasi dengan semua pihak, baik Pemerintah Pusat, Provinsi Kepri, kabupaten/kota, TNI/Polri, LSM, media massa, dan seluruh lapisan masyarakat. Semua pihak harus terlibat dalam memerangi segala bentuk kejahatan kemanusiaan itu.

Menurutnya, kejahatan trafficking harus dijadikan musuh bersama. Semua pihak harus sama-sama melakukan pengawasan dan menindak para pelaku trafficking yang masuk di kawasan Kepri.

Kaum perempuan dan anak di bawah umur juga, harus terlebuh dahulu mencari kebenaran informasi terkait adanya iming-iming pekerjaan, apalagi praktek pemaksaan dan penipuan, sehingga dapat merespon secara tanggap jika terjadi penyimpangan hingga dapat terhindar dari kejahatan trafficking itu sendiri.

"Kita harus bisa memberantas di daerah kita sendiri, maupun untuk daerah lain agar memutus segala mata rantai kejahatan tindak trafficking, sehingga tidak ada lagi korban," ujar Aida yang juga meminta pihak berwajib agar tanggap terhadap laporan masyarakat dan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.

Selain itu, pemberantasan trafficking juga dapat dilakukan lewat peningkatan pendidikan, kesehatan, agama, pemberdayaan perempuan serta perekonomian daerah.