Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

LP Kehilangan ATM Bank Mandiri Atas Nama Korban Tak Ada di Polsek Seibeduk
Oleh : kli/dd
Senin | 07-01-2013 | 15:43 WIB
ATM.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Laporan Polisi (LP) yang dibuat pelaku untuk mengurus ATM duplikat milik korban Hertika Sulastri Sinurat (23) di Bank Mandiri KCP Batamindo Industrial Park, ternyata tidak ada di Polsek Seibeduk.


Padahal, pihak bank kepada korban mengatakan, duplikat ATM itu dibuat dan diberikan karena pelaku memiliki surat kehilangan yang dibuat atas nama korban selaku pemilik nomor rekening tabungan yang sah.

Kanit Reskrim Polsek Seibeduk, Bripka Gultom, kepada wartawan mengatakan, laporan kehilangan ATM yang dibuat pelaku atas nama korban tak ada di Polsek Seibeduk. Pihaknya sudah memeriksa semua berkas atas konfirmasi yang dilakukan korban belum lama ini, tapi tidak ditemukan laporan kehilangan yang pernah dibuat pelaku, sesuai dengan apa yang dikatakan pihak Bank Mandiri kepada korban.

"Setelah kami dengar informasi itu, berkas-berkas sudah diperiksa semua, tapi laporan itu tidak pernah ada. Korban juga sudah melakukan konfirmasi ke Polsek Seibeduk, dan memang pelaku tak pernah buat laporan, apalagi yang namanya laporan kehilangan ATM. Jika memang ada, kita minta nomor LP itu, dan akan dikroscek kembali," jelas Gultom, Senin (7/1/2013) siang.

Selaku penegak hukum, Gultom menilai kasus penduplikatan ATM itu sedikit janggal. Sebab, nama pemilik nomor rekening tabungan (korban) berbeda dengan nama pelaku. Selain itu, baik indentitas lain dan wajah antara korban dengan pelaku sangat berbeda, baik secara nyata maupun lewat foto di KTP.

Selain itu, kata Gultom, selama ini bank termasuk Bank Mandiri terkenal dengan perlindungan data para nasabahnya. Bahkan, untuk membuka rekening baru saja selalu dilakukan klarifikasi baik foto di KTP dengan aslinya, identitas dan tanda tangan. Sehingga, ada kejanggalan atas penduplikatan ATM yang dibuat pelaku dengan nama orang lain di bank tersebut.

"Untuk minta print out buku rekening orang yang jelas-jelas bermasalah saja sulit, kalau tidak pemilik rekening itu sendiri yang lakukan. Nah, yang ini pelaku kok bisa lolos menduplikat ATM orang lain, ada apa?," ujar Gultom menanggapi kasus itu.

Diberitakan sebelumnya, Hertika Sulastri Sinurat (23) menjadi korban atas keteledoran pihak Bank Mandiri KCP Batamindo Industrial Park. Akibatnya, uang sebanyak Rp 6 juta didalam rekeningnya nomor 109-00-1173527-1 habis dikuras pelaku.

Untuk menguras uang tersebut, pelaku terlebih dahulu mencuri buku tabungan beserta KTP korban. Selanjutnya, pelaku disebut membuat laporan polisi (LP) atas kehilangan ATM bermodalkan buku tabungan dan KTP korban yang dicurinya.

Buku rekening, KTP milik korban beserta LP yang sudah dibuat pelaku dibawa ke Bank Mandiri KCP Batamindo Industrial Park untuk menduplikat ATM. Setelah ATM berhasil diduplikat, pelaku langsung menguras uang korban.

Anehnya, aksi pelaku ini bisa diloloskan oleh pihak Bank Mandiri. Padahal, foto korban dengan pelaku di KTP jelas berbeda. Selain itu, tanda tangan korban dengan yang ditirukan pelaku juga jauh beda.

"Saya sudah lihat tanda tangan yang dibuat pelaku dalam formulir penggantian ATM itu sangat berbeda dengan tanda tangan saya. Selain itu, dari wajah di foto KTP dengan wajah pelaku sudah jelas juga beda, tapi tetap bisa diloloskan," geram Hertika menceritakan kasus tersebut kepada batamtoday, belum lama ini.

Terkait keteledoran Bank Mandiri KCP Batamindo, hingga nasabahnya atas nama Hertika Sulastri Sinurat harus merelakan uangnya sebanyak Rp 6 juta dikuras orang yang mencuri buku tabungan dan KTP-nya, setelah dibantu pihak Bank Mandiri menerbitkan ATM duplikat atas nama Hertika Sulastri Sinurat sendiri, pihak Bank Mandiri Cabang Batam belum bersedia memberikan penjelasan hingga saat ini, dengan alasan aturan dan prosedur perusahaan.  

"Kami belum memberikan jawaban atas konfirmasi wartawan atas kejadian yang menimpa salah satu nasabah kami ini," kata Muhrizal Pulungan, Risk & Business Controll Bank Mandiri Area Batam, kepada batamtoday, Jumat (4/1/2013) lalu.