Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Maling Gasak 60 Tabung Gas di Pangkalan Sagulung
Oleh : kli/dd
Jum'at | 04-01-2013 | 14:32 WIB
pangkalan-gas-dibobol-maling.gif Honda-Batam
Pangkalan gas milik Roider Togatorop di Sagulung yang dibobol maling.

BATAM, batamtoday - Maling pembobol rumah yang masih bebas berkeliaran kembali berulah. Kali ini korban pemilik pangkalan gas bersubsidi, Roider Togatorop (36) warga Cipta Asri blok K/105 Sagulung. Akibatnya, korban mengalami kerugian hingga Rp 10 juta dari 60 tabung gas yang raib dibawa kabur pelaku.

Aksi pembobolan diketahui, Sabtu (29/12/2012) lalu sekitar pukul 07.00 WIB. Pada saat itu, korban melihat tumpukan tabung gas yang baru malam sebelum kejadian diantar oleh agen sudah berkurang dari posisi awalnya. Sekitar 100 tabung yang baru diisi, ditemukan sudah tinggal 40 tabung. Sementara, pintu pangkalan yang juga pagar rumahnya terbuka dan gemboknya sudah rusak.

Tak bisa berbuat banyak, korban akhirnya melapork ke Polsek Sagulung supaya cepat diproses dan ditindak lanjuti. Sebab, sekuriti perumahan yang berjaga malam, Samsuardi diduga mengetahui kejadian tersebut. Pasalnya, pintu masuk ke lokasi perumahan hanya satu pintu. Sementara, tepat di pintu masuk keluar terdapat pos sekuriti yang dijaga 24 jam.

"Saya tanya sekuriti itu, masa dibilangnya tak tahu padahal pintu keluar masuk hanya satu itu saja. Beberapa tetangga juga dengar sekitar pukul 03.00 WIB pada saat kejadian ada suara mobil dan bunyi orang angkat gas. Kalau tetangga yang lain ada juga yang melihat pelaku menggunakan mobil pick up warna hitam," kesal Roider mengenang kejadian tersebut saat ditemui wartawan, Jumat (4/1/2013) siang.

Menurut Roider, laporan polisi nomor STPL/729/XII/2012/SGL yang dibuatnya seperti tak direspon oleh Polisi. Sebab, tak satu orangpun dari sekuriti perumahan yang dipangil untuk dimintai keterangan. Tak hanya itu, setelah dia melapor, Polisi tak langsung melakukan BAP, besoknya baru di-BAP setelah dilaporkan ke Polresta Barelang.

"Inilah sudah seminggu tak ada kejelasan. Saat saya melapor juga seperti tak direspon, orang yang saya curigai tak satu pun yang dipanggil untuk diperiksa," katanya.

Memang bukan kejadian besar, tapi kasus ini akan tetap dilaporkannya hingga ke Polda Kepri kalau Polsek Sagulung tak mampu atau tak mau merespon laporan yang sudah dibuatnya. Pasalnya, pembobolan yang dialaminya itu dinilai telah merendahkan harga dirinya selaku masyarakat yang tak pernah membuat masalah di lingkungan perumahan tempatnya tinggal.

"Saya berharap Polisi Sagulung jangan diam saja terhadap laporan yang saya buat. Mungkin bagi mereka kerugian saya tak seberapa, tapi untuk saya dan keluarga merupakan penunjang hidup. Kalau memang tak direspon lagi akan saya laporkan lagi ke Polresta Barelang maupun ke Polda Kepri," tutupnya.