Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Segera Periksa Pemilik PT Lobindo, Buntut Keributan dengan Warga
Oleh : ah/dd
Kamis | 03-01-2013 | 14:28 WIB
akp-memo-ardian.gif Honda-Batam
AKP Memo Ardian, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kepolisian Resor Tanjungpinang akan segera memanggil pemilik PT Lobindo untuk dimintai keterangan seputar keributan antara perusahaan tersebut dengan warga Dompak.


AKP Memo Ardian, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang mengatakan pemeriksaan terhadap pemilik PT Lobindo akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Kita berencana akan memanggil pemilik PT Lobindo beserta sejumlah warga Dompak, terkait keributan yang terjadi pada Minggu (23/12/2012) malam lalu," terangnya, Kamis (3/1/2013).

Memo juga mengatakan dua unit truk Hino warna hijau BP 8486 BU dan BP 8463 BU milik PT Lobindo masih diamankan Satreskrim Polres Tanjungpinang, karena hendak diamuk massa dari warga Dompak terkait izin dan dana kompensasi penambangan, Minggu (23/12/2012)

Seperti diberitakan, amukan warga terjadi karena kompensasi sebesar Rp 300 ribu per bulan tak kunjung dibayarkan oleh perusahaan itu.

Selain mengamankan truk, polisi juga mengamankan Junaedi, sang sopir dan perwakilan PT Lobindo, Hasriyawadi alias Entong, ke kantor polisi untuk dimintai keterangan terkait izin pertambangan perusahaan.

Dari informasi yang dihimpun batamtoday, beberapa waktu lalu, sejumlah warga dari RT 2/ RW 3 Kelurahan Dompak juga sempat menghentikan aktivitas puluhan truk milik PT Lobindo di Jembatan 3 Dompak Tanjungpinang.

PT Lobindo diketahui menambang bauksit dengan menggunakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT ARI yang telah dibekukan IUP-nya oleh Wali Kota Tanjungpinang pascasengketa lahan pencucian bauksit di lahan milik warga.

Menurut Hasiyawadi, perusahaannya belum bisa membayarkan kompensasi karena operasional yang terhenti. Namun warga ngotot dan tidak percaya kalau perusahaan tersebut benar-benar berhenti, karena menurut warga jika malam hari sering terlihat aktivitas dan siang hari mereka berhenti.