Batamtoday,Batam - Ketua Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Yuni Indriani mengaku kecewa terhadap sikap pemerintah yang menganggap para pelaku penyimpangan seksual dan penderita AIDS hanya sebagai pasien yang dapat dimanfaatkan untuk diberi pengobatan. Apalagi jumlahnya kian tahun kian bertambah.

"Mereka itu seharusnya bukan hanya dianggap sebagai pasien semata, tapi lebih dari itu. Mereka butuh perhatian khusus," kata Yuni saat ditemui batamtoday disela aksi damai HTI, Rabu (01/12/2010) di Kantor Walikota Batam.

Menurut Yuni, peran masyarakat dalam untuk menerapkan pergaulan yang baik  harus di ikut sertakan dalam penanggulangan pencegahan penyimpangan sexsual yang terjadi terutama di kalangan generasi muda hari ini.

"Marilah kita bersama-sama memperkuat barisan sebagai bukti kepedulian terhadap penyimpangan seksual untuk menyelamatkan generasi masa depan pemuda dan negri ini," ajaknya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rangka memperingati hari hari AIDS Sedunia, Remaja Penegak Syariah dan Khalifah Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia yang juga melibatkan pelajar SMP,SMA dan Mahasiswa Batam dengan tema menggelar aksi damai didepan kantor Wali Kota Batam dan di depan Kantor DPRD Batam, Rabu (01/12/2010). Aksi yang diberi tema "Aksi Remaja Peduli" tersebut berlansung damai dan tidak anarkis.

Dalam aksi damai ini, HTI meminta pemeritah Kota Batam mampu menciptakan kultur pergaulan yang sehat dan normal dengan mencampakkan  sitem Kapitalisme-liberal yang menjadi sarang penyebaran penyimpanyan seksual.