Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Koperasi Padjadjaran Kelola Sentra Tahu Tempe Batam
Oleh : kli/dd
Rabu | 12-12-2012 | 14:03 WIB
peletakan-batu-pertama-tahu-1.jpg Honda-Batam
Kadis UKM Pemprov Kepri, Amir Faisal meresmikan pembangunan pabrik Sentra Tahu-Tempe Batam ditandai dengan peletakan batu pertama.

BATAM, batamtoday - Untuk pengembangan usaha di bidang industri rumah tangga, seperti halnya industri tahu-tempe, kini dibentuk sentra pengelolaan industri tahu-tempe di Batam. Industri Sentra Tahu-Tempe di Batam yang berlokasi di Merapi Subur, Sagulung, ini dikelola oleh Koperasi Padjajaran.


Koperasi Padjajaran bekerjasama dengan pihak pengembang PT Antasari Semesta pada kluster pertama akan membangun 19 unit tempat produksi tahu-tempe siap guna di lahan seluas dua hektar. Pembangunan Pabrik Sentra Tahu-Tempei ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilaksanakan hari ini, Rabu (12/12/2012).

Peletakan batu pertama ini dihadiri oleh segenap pelaku usaha Tahu-Tempe se-Kota Batam, perwakilan Kementrian Koperasi, perwakilan Pemprov Kepri yakni Kadis UKM, Amir Faisal SE MM, Dewan Pembina Koperasi Padjajaran Abdul Azis, dan Uspika Sagulung.

Amir Faisal dalam sambutannya mengatakan, koperasi yang terdaftar di Kota Batam mencapai 490. Namun, semua ini tak berjalan sesuai dengan fungsinya membantu usaha kecil untuk lebih maju. Adapun jumlah itu bisa dikatakan hidup mati, di saat ada bantuan saja baru tampak. Ibarat burung merpati ditabur jangung datang, habis jangung langsung pergi.

"Kita berharap pembinaan koperasi dan UKM ke depannya lebih bagus," katanya.

Sementara itu, Abdul Azis mengatakan, pembuatan Sentra Tahu-Tempe ini sudah sejak lama mereka upayakan. Namun, karena terkendala dalam perizinan dan lahan, hingga akhirnya dapat dimulai pada hari ini, setelah perizinannya didapat.

Ditambahkan, Koperasi Padjajaran saat ini sudah beranggotakan 2 ribu kelompok usaha yang dibagi beberapa unit. Salah satunya usaha mikro untuk Tahu-Tempe.

"Pembentukannya ini butuh proses panjang, yang sempat terkendala dalam perizinan. Tapi, sekarang semua sudah selesai dan tinggal pembangunan tempat siap guna bagi pelaku usaha Tahu-Tempe," paparnya.

Terkait perizinan itu, kata Azis, sudah sepenuhnya didapat. Baik dalam impor bahan baku kedelai, masalah limbah yang nantinya langsung dikelola menjadi Biogas bekerjasama dengan ITB. Sehingga, ke depan usaha ini akan berjalan dan bisa go internasional.

Disampaikannya, pelaku usaha Tahu-Tempe mendapat bantuan dana APBD Provinsi Kepri. Dimana, dana aspirasi itu dihibahkan sebesar Rp35 juta untuk modal dasar dan kredit masing-masing kelompok usaha. Dan ada juga bantuan dari Kementerian Lingkungan hidup.

"Pada tahun 2013, Koperasi Padjajaran dapat anggaran sebesar Rp500 juta. Sementara tahun ini dapat sebesar Rp750 juta," sebutnya.

Ibraham Kosasi, pihak pengembang PT Antasari mengatakan, di lahan seluas dua hektar tersebut akan dibangun ratusan tempat usaha produsi tahu-tempe siap guna. Luas per satu tempatnya sekitar 100 meter persegi.

"Yang akan kita bangun ini sudah siap guna. Artinya, tempat dan peralatan seperti mesin dan sebagainya sudah tersedia. Tapi, untuk kluster pertama  baru sekitar 19 tempat," terangnya.