Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketika Guru Merindukan Upah Buruh

Gaji Guru Honorer Bintan Masih di Bawah UMK
Oleh : arj/dd
Senin | 03-12-2012 | 12:36 WIB
Ansar-Ahmad-memberikan-sambutan-dalam-acara-siratullrahmi-dengan-warga-Perum-Lobes-SKL.jpg Honda-Batam
Ansar Ahmad saat memberikan sambutan dalam acara siratullrahmi dengan warga Perum Lobes, Sri Kuala Lobam.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Usulan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bintan 2013 sebesar Rp 1,9 juta, boleh dibilang kian mempertajam kesenjangan penerimaan upah buruh dengan guru honorer di Bintan yang hanya Rp 750 ribu per bulan.


Ratusan guru honor di Bintan, berharap kenaikan UMK Bintan ini bisa menggugah hati Pemerintah Kabupaten Bintan untuk meningkatkan pendapatan mereka, agar sama dengan ubah buruh lainnya. 

Suroso, salah seorang dari ratusan guru honorer di Bintan, mengatakan, pada 2012 ini pendapatan guru honorer hanya sebesar Rp 750.000, sementara UMK sudah Rp 1.225.000. Dengan adanya kenaikan menjadi Rp 1.900.000, maka antara pendapatan guru honorer dan para karyawan swasta jelas semakin timpang.

"Rata-rata gaji guru honorer sebesar Rp 750 dan ada tambahan dari masing-masing sekolah, tapi besaranya tidak sama. Yang jelas masih tetap di bawah UMK," ungkapnya di Tanjunguban, Senin (3/12/2012).

Dia berharap, kedepan pemerintah daerah bisa meningkatkan pendapatan para honorer, sehingga kesejahteraan mereka juga ikut meningkat. "Kita berharap nanti ada peningkatan, karena pasar tidak pernah melihat mana karyawan dan honorer," ujarnya.

Sementara itu Bupati Bintan Ansar Ahmad SE MM kepada batamtoday, di Serikuala Lobam, belum lama ini, mengatakan pendapatan para honorer memang belum bisa disejajarkan, karena kalau ada peningkatan jelas pengusulannya satu tahun sebelumnya.

"Kalau dinaikkan saat ini, belum. Karena terbentur masalah anggaran. Yang jelas, pendapatan honorer masih seperti biasa," ujarnya.

Pada tahun lalu, pendapatan honorer sudah ditingkatkan untuk mengejar UMK 2012 dan sudah ada ditambah dengan uang makan. Di samping itu, para honorer juga memiliki perjanjian sendiri.

"Mereka jadi honorer awalnya tidak mempermasalahkan pendapatan, justru ada yang mengatakan tidka digaji pun tidak apa-apa," imbuhnya.

Lebih jauh dikatakan Ansar, terkiat rencana peningkatan pendapatan dari pemerintah jelas ada, tetapi belum sekarang karena harus melihat kondisi anggaran yang ada. Selain itu, penganggaran juga harus diusulakn dari jauh hari dan tidak bsia serta merta.

"Sebab kalau dipaksakan, nantinya yang lain justru ada yang tidak terpenuhi," kata Ansar.