Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Ada Kata Sepakat, Perundingan UMK Batam Kembali Ditunda
Oleh : hz/dd
Senin | 19-11-2012 | 19:19 WIB
perundingan-umk-batam-1.jpg Honda-Batam
Ratusan buruh mengawar perundingan UMK di Kanpora Batam

BATAM, batamtoday - Perundingan Upah Mininum Kota (UMK) Batam 2013 yang berlangsung di Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Kota Batam, Senin (19/11/2012), tak kunjung menemukan kata sepakat, sehingga terpaksa harus dilakukan perundingan selanjutnya.


Dalam perundingan tersebut, pihak pengusaha dalam hal ini Apindo tetap bertahan di angka KHL Rp 1,79 juta, sedangkan pihak pekerja bertahan dengan angka KHL Rp2,1 juta sesuai survey regresi. Namun, perundingan tersebut belum deadlock dan masih ada pembahasan pada Rabu (21/11/2012) lusa.

"Perundingan yang kita laksanakan dari pukul 10 pagi hingga ke pukul 5.30 sore ini, tidak mendapatkan kesepakatan," kata Perwakilan FSMPI dalam Dewan Pengupahan Kota (DPK) Batam, Muhammad Mustofa, kepada batamtoday, usai perundingan.

Pihak Apindo, lanjutnya, sama sekali tak menujukan itikad baik dalam pembahasan UMK tersebut. Apindo tetap tidak mau mengikuti metode survey regresi sesuai juklak dan juknis sesuai aturan Pemerintah Kota Batam.

"Pihak Apindo sudah melanggar aturan main dalam penetapan UMK ini, berarti memang tak ada itikad baik dari mereka dalam penyelesaian masalah ini," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPC FSPMI Kota Batam Yoni Mulyo Widodo menilai pemrintah tidak memiliki sistem yang tegas dalam penentuan KHL Batam.

Yoni menambahkan, pihaknya merasa kecewa dengan sikap pengusaha yang tidak menerima usulan KHL dengan survey regresi. Padahal, pada pertemuan sebelumnya semua pihak telah menyepakati survey tersebut.

"Kami kecewa dengan sikap pengusaha, padahal sebelumnya  sudah sepakat untuk menggunakan survey regresi. Tapi saat angka yang keluar dari mereka sebesar Rp1,7 juta dan itu berarti sama sekali keluar dari formula yang kitas sepakati," terangnya.

Sedangkan pihak Apindo yang diwakili Yanuar Dahlan, enggan memberikan komentar. Saat dikejar wartawan untuk mendapatkan konfirmasi, Yanuar langsung ngacir meninggalkan lokasi.