Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Dukung Filipina Pimpin ASEAN 2026, Menkominfo Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Digital dan Etika AI
Oleh : Redaksi
Senin | 16-06-2025 | 13:08 WIB
menkomdigi.jpg Honda-Batam
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-147 Republik Filipina yang digelar di Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025). (Foto: Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap Filipina yang akan memegang kepemimpinan ASEAN pada tahun 2026. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-147 Republik Filipina yang digelar di Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

"Atas nama pemerintah dan rakyat Republik Indonesia, saya menyampaikan ucapan selamat dan salam hangat kepada pemerintah dan rakyat Republik Filipina," ujar Meutya Hafid, dalam sambutannya.

Menurut Meutya, hubungan antara Indonesia dan Filipina tidak hanya didasarkan pada kedekatan geografis, melainkan juga pada sejarah kebersamaan, kesamaan budaya, serta visi dan idealisme yang sejalan dalam membangun kawasan Asia Tenggara yang damai dan sejahtera.

"Sebagai sesama pendiri ASEAN, kedua negara telah berjalan berdampingan dalam memperjuangkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan," jelasnya.

Ia juga menyinggung kontribusi historis Indonesia dalam upaya perdamaian di Filipina, salah satunya melalui fasilitasi Jakarta Accord pada 1996. Hal tersebut, menurutnya, mencerminkan semangat solidaritas bilateral yang telah teruji oleh waktu.

"Dalam semangat yang sama, Indonesia menyatakan dukungan penuh bagi Filipina dalam mengemban kepemimpinan ASEAN pada 2026, khususnya dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks," tegas Meutya.

Dalam kesempatan yang sama, Meutya Hafid juga menyoroti urgensi kolaborasi kedua negara dalam era transformasi digital. Ia menekankan pentingnya membangun tata kelola digital yang inklusif, aman, dan beretika, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi kecerdasan artifisial (AI).

"Kita harus menyambut kemajuan AI dengan semangat kolaboratif, untuk memastikan pengembangannya dilakukan secara bertanggung jawab melalui kebijakan inklusif, inovasi yang etis, serta riset dan pertukaran talenta yang mendalam," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Indonesia menyambut keterlibatan lebih erat dengan Filipina dalam membentuk ekosistem digital yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. "Bersama-sama, kita dapat memastikan transformasi digital benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat demokrasi, dan menjaga nilai-nilai yang kita junjung tinggi," harap Meutya.

Dalam sambutannya yang penuh kehangatan, Meutya juga berbagi kisah pribadi yang memperkuat kedekatannya dengan Filipina. Ia mengungkapkan bahwa ibunya menjalani masa kehamilan di Filipina, dan karena itu ia mendapat panggilan 'Bing', nama yang akrab di kalangan masyarakat Filipina. Ayahnya juga sempat menempuh pendidikan doktoral di Kota Los Banos, Filipina.

"Filipina bukan hanya negara tetangga, tapi bagian dari perjalanan hidup saya yang bermakna," ujarnya.

Menutup sambutannya, Meutya menyampaikan harapan terbaik bagi rakyat dan pemerintah Filipina. "Semoga peringatan ini menjadi pengingat kuat atas ketangguhan, persatuan, dan kemajuan yang telah dicapai Republik Filipina. Mabuhay ang Filipinas. Terima kasih. Selamat," pungkasnya.

Editor: Gokli