Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Prabowo dan PM Albanese Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia-Australia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 17-05-2025 | 10:48 WIB
RI-AUS.jpg Honda-Batam
Presiden Prabowo Subianto bersama PM Australia, Anthony Albanese, usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/5/2025). (Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, sepakat memperdalam kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara demi mendukung kemakmuran, keamanan, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/5/2025), yang dilanjutkan dengan konferensi pers bersama.

Presiden Prabowo membuka pernyataannya dengan mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Anthony Albanese sebagai Perdana Menteri Australia. Ia juga mengapresiasi kunjungan cepat Albanese ke Indonesia, hanya satu hari setelah pelantikannya secara resmi.

"Ini adalah kehormatan besar bagi bangsa Indonesia karena kunjungan ini dilakukan hanya sehari setelah pelantikan. Kami menyampaikan penghargaan atas kehormatan besar ini," ujar Presiden Prabowo, demikian dikutip laman Kemlu.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menegaskan kembali pentingnya hubungan bilateral Indonesia-Australia sebagai mitra strategis. Presiden Prabowo menyatakan komitmen pemerintahannya untuk merealisasikan sejumlah kesepakatan, termasuk finalisasi Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia 2025-2029, yang sejalan dengan visi pembangunan nasional Indonesia, Asta Cita, serta strategi ekonomi Australia di kawasan Asia Tenggara 2040.

Di bidang pertahanan, kedua negara bersepakat menuntaskan proses ratifikasi perjanjian kerja sama yang telah disepakati pada tahun 2024. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama ekonomi, terutama dalam perdagangan, investasi, pertanian, perikanan, serta pengembangan UMKM.

"Kami akan bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas petani dan pelaku UMKM. Kami juga berupaya memastikan produk buah dan hasil perikanan Indonesia dapat memenuhi standar internasional, termasuk di Australia," jelas Presiden Prabowo.

Selain itu, isu transisi energi dan pengelolaan mineral kritis turut menjadi sorotan. Kedua negara mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik sebagai bagian dari kerja sama masa depan.

Presiden Prabowo juga mengapresiasi kemudahan akses visa bagi warga negara Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa, yang diberikan oleh Pemerintah Australia. Ia berharap Australia terus mendukung keanggotaan Indonesia dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP).

"Dukungan ini sangat berarti bagi politik luar negeri Indonesia, khususnya dalam memperkuat peran di kawasan Pasifik Selatan," ujarnya.

Senada dengan itu, Perdana Menteri Albanese menyampaikan komitmen Australia dalam mendukung keanggotaan Indonesia di OECD dan CPTPP. Ia juga menegaskan pentingnya pelaksanaan perjanjian kerja sama pertahanan yang telah diumumkan pada Agustus 2024.

"Kami ingin terus bekerja sama erat dengan Indonesia untuk menjaga keamanan kawasan dan memastikan stabilitas regional," kata PM Albanese.

Pertemuan bilateral ini menegaskan kepercayaan dan tekad kedua negara untuk memperluas kolaborasi di tengah dinamika geopolitik global, terutama di kawasan Indo-Pasifik yang kian strategis.

Editor: Gokli