Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Program Koperasi di Anambas Perlu Direvitalisasi
Oleh : em/dd
Senin | 12-11-2012 | 16:36 WIB
dfw.gif Honda-Batam
Moh. Abdi Suhufan, Government Specialist Destructif Fishing Watch (DFW)-Indonesia.

ANAMBAS, batamtoday - Program koperasi di Kabupaten Kepulauan Anambas perlu dilakukan revitalisasi karena kondisinya sudah mengkhawatirkan.


Moh. Abdi Suhufan, Government Specialist Destructif Fishing Watch (DFW)-Indonesia menyebutkan dari data yang dihimpun oleh lembaganya kondisi dan keberadaan Koperasi di KKA saat ini masih jauh dari ideal. 

"Dari sekitar 45 Koperasi yang ada, hanya sekitar 3-4% yang dalam kondisi sehat, beroperasi dan melayani anggota," kata Abdi dalam rilisnya kepada batamtoday, Senin (12/11/2012). 

Hal ini diperparah dengan kebijakan Pemda KKA yang selama ini belum menunjukan keberpihakan pada penguatan ekonomi masyarakat melalui pemberian bantuan modal usaha pada Koperasi. Pemda KKA lebih memilih memberikan alokasi bantuan sosial dalam bentuk hibah pada masyarakat yang tidak diperuntukkan untuk kegiatan usaha tetapi untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. 

Padahal, ekonomi masyarakat Anambas saat ini butuh intervensi program dan kebijakan pemerintah terutama untuk penyediaan akses permodalan usaha, fasilitasi pemasaran dan peningkatan kapasitas masyarakat. Agenda penyehatan koperasi yang ada di KKA harus menjadi prioritas sebab koperasi merupakan soko guru masyarakat yang mempunyai peran ganda yaitu fungsi sosial dan fungsi ekonomi.

"Sebaiknya Pemda KKA dalam tahun 2013 yang akan datang harus memberikan porsi dan alokasi anggaran yang lebih besar bagi bantuan modal untuk koperasi. Penyaluran bantuan ini bisa melalui melalui lembaga perbankan agar masyarakat sekaligus dapat teredukasi dan diperkenalkan dengan sistim perbankan," kata dia. 

Upaya memfasilitasi bantuan modal usaha pada koperasi harus diikuti dengan pola pembinaan dan pendampingan yang mesti sejalan. Sebab, masalah koperasi bukan saja pada aspek kekurangan modal usaha tetapi juga pada aspek manajemen dan sumberdaya manusia. Perhatian dan intervensi pemerintah pada Koperasi menjadi sangat penting sebab, peran swasta yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi daerah sampai saat ini masih sangat minim. 

DFW-Indonesia bekerjasama dengan ConocoPhillips dalam dua tahun terakhir ini intensif melakukan pendampingan pada Koperasi Laut Bertuah di Desa Piasan yang kini telah memiliki beberapa unit usaha seperti unit simpan pinjam, penjualan BBM dan  perikanan. Sejak berdiri sejak tahun 2009, Koperasi Laut Bertuah telah memiliki omset sebesar Rp 100 jutaan. Pembelajaran dan model pendampingan koperasi ini bisa direplikasi untuk menjadi referensi dalam pengembangan koperasi di KKA.