Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolri Ingatkan Ancaman TPPO dan Narkoba di Tengah Optimisme Peresmian Pelabuhan Gold Coast Batam
Oleh : Aldy
Selasa | 15-04-2025 | 17:04 WIB
GO-Gold-Coast-BTM.jpg Honda-Batam
Grand opening Gold Coast International Ferry Terminal di Bengkong, Kota Batam, Senin siang (14/4/2025). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Peresmian Pelabuhan Ferry Internasional Gold Coast di Batam yang berlangsung pada Senin (14/4/2025), menjadi momentum penting dalam pengembangan infrastruktur maritim nasional.

Namun, di tengah optimisme pembangunan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan peringatan serius agar pelabuhan tersebut tidak menjadi celah bagi praktik perdagangan orang (TPPO) dan peredaran narkotika.

Peresmian yang dihadiri Kapolri bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menandai operasional pelabuhan yang dikelola oleh PT Aneka Sarana Sentosa. Pelabuhan ini diharapkan memperkuat konektivitas Batam dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Namun, Kapolri menyoroti posisi strategis Batam sebagai titik lintas internasional juga menyimpan potensi rawan terhadap kejahatan lintas negara, khususnya penyelundupan PMI ilegal dan narkoba. "Batam merupakan salah satu titik terakhir sebelum orang keluar negeri. Kita harus waspadai potensi TPPO, terutama jalur penyelundupan ke Malaysia," ujar Kapolri.

Kapolri menekankan perlunya pengawasan ketat di seluruh pelabuhan resmi di Batam, termasuk Pelabuhan Gold Coast, agar tidak dimanfaatkan oleh jaringan mafia yang merugikan negara dan masyarakat. Ia menegaskan, penambahan pelabuhan tidak boleh membuka ruang bagi aktivitas ilegal.

"Jangan sampai penambahan pelabuhan justru membuat TPPO dan peredaran narkoba makin masif. Kami ingin tenaga kerja yang ke luar negeri memiliki administrasi yang lengkap dan keterampilan yang cukup, agar tidak menjadi korban," tegasnya.

Meski begitu, Kapolri menegaskan komitmen Polri dalam mendukung iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi di Batam, selama tetap dalam koridor hukum dan keamanan.

Sementara itu, Menko AHY optimis keberadaan pelabuhan akan mendongkrak sektor pariwisata Batam. Ia menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dari 11 persen menjadi 20 persen pada 2025, dengan Batam sebagai pintu gerbang utama wisatawan dari Malaysia dan Singapura.

"Kita harapkan pelabuhan ini memberi dampak ekonomi besar bagi Batam dan sekitarnya, khususnya untuk sektor pariwisata dan UMKM," ucap AHY.

Direktur Utama PT Aneka Sarana Sentosa, Abby, menambahkan pelabuhan yang dibangun sejak 2021 itu kini melayani rute ke Stulang Laut dan Berjaya Waterfront di Malaysia, dan tengah memproses rute ke Singapura.

Dengan luas lahan 20.000 meter persegi, bangunan terminal 2.160 meter persegi, dan area parkir untuk 150 mobil serta 70 sepeda motor, pelabuhan ini telah dilengkapi fasilitas CIQP serta telah memenuhi standar ISPS Code sebagai pelabuhan internasional yang aman dan modern.

Editor: Gokli