Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Produk Mamin Indonesia Raup Rp 736 Miliar di Pameran Internasional Singapura
Oleh : Redaksi
Senin | 14-04-2025 | 11:04 WIB
Produk-Mamin.jpg Honda-Batam
Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, saat mengunjungi Paviliun Indonesia, yang ikut berpartisipasi di ajang FHA 2025 yang berlangsung di Singapore Expo pada 8–11 April 2025. (Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Pemerintah Indonesia mencatat capaian signifikan dalam promosi produk makanan dan minuman (Mamin) di kancah internasional. Melalui partisipasi di ajang Food and Hotel Asia (FHA) 2025 yang berlangsung di Singapore Expo pada 8-11 April 2025, Indonesia berhasil membukukan transaksi ekspor senilai USD 43,7 juta atau sekitar Rp 736 miliar.

Kementerian Perdagangan RI melaporkan angka tersebut berasal dari tujuh kontrak ekspor senilai USD 32,2 juta untuk produk unggulan seperti kakao, cokelat, madu, dan bumbu organik. Sementara itu, belasan potensi transaksi lainnya diperkirakan mencapai USD 11,5 juta atau hampir Rp 194 miliar, mencakup produk seperti mi instan, camilan organik, dan rempah-rempah.

Pencapaian ini terwujud lewat koordinasi lintas sektor antara Kemendag, Atase Perdagangan Singapura, KBRI Singapura, serta dukungan dari Bank Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memfasilitasi kehadiran Paviliun Indonesia di pameran tersebut.

Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, menilai keberhasilan ini sebagai hasil kolaborasi erat antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta. "Momentum ini menandai pentingnya sinergi dalam mempromosikan produk dalam negeri ke pasar global," ujar Suryo, saat membuka Paviliun Indonesia, Selasa (8/4/2025), demikian dikutip laman Kemendag.

Tahun ini, Paviliun Indonesia menghadirkan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di FHA, yakni 35 pelaku UMKM dan 13 perusahaan besar seperti Wings Group, Manohara, Savoria, dan Solo Murni. Seluruh UMKM merupakan binaan Kemendag, Bank Indonesia, dan BRI.

Salah satu peserta, APB Food Indonesia, menarik perhatian pembeli dari Malaysia, Singapura, hingga Arab Saudi lewat produk sambal yang ditawarkan. Pendiri APB Food, Erna Sari, menyampaikan bahwa saat ini perusahaannya sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa calon pembeli dari luar negeri.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyampaikan sektor mamin menjadi andalan ekspor Indonesia dengan pertumbuhan tahunan mencapai 10,55 persen pada 2024. Ia menegaskan bahwa penguatan promosi, khususnya untuk UMKM, akan terus digencarkan secara kolaboratif.

Atase Perdagangan Singapura, Billy Anugrah, juga menambahkan FHA telah menjadi ajang strategis selama hampir satu dekade bagi Indonesia untuk memamerkan keunggulan industri mamin. Kontribusi Paviliun Indonesia di FHA bahkan disebut mendorong pertumbuhan ekspor produk mamin ke pasar Singapura hingga 62 persen.

Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia–Singapura pada Januari 2025 tercatat USD 2,27 miliar, dengan ekspor nonmigas Indonesia mencapai USD 583 juta. Dalam lima tahun terakhir (2020-2024), perdagangan kedua negara mengalami pertumbuhan dengan tren 9,42 persen, dan mencapai USD 33,72 miliar pada 2024.

Editor: Gokli