Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemendag dan Kemenekraf Jalin Kerja Sama Pengembangan UMKM Kreatif
Oleh : Redaksi
Senin | 24-03-2025 | 15:04 WIB
Mendag-Menekraf.jpg Honda-Batam
Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya menandatangani kesepakatan bersama (MoU) tentang pengembangan produk UMKM kreatif di Jakarta, Minggu (23/3/2025). (Kemendag)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pengembangan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kreatif.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Jakarta pada Minggu (23/3/2025).

Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif melalui berbagai inisiatif strategis, termasuk pengembangan produk kreatif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, fasilitasi pemasaran, serta perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menekankan MoU ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan daya saing UMKM kreatif di pasar domestik maupun global. "Kolaborasi dengan Kemenekraf menjadi strategi utama dalam menambah nilai produk kreatif Indonesia agar lebih kompetitif di tingkat internasional," ujarnya, demikian dikutip laman Kemendag.

Sektor ekonomi kreatif sendiri telah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2024, sektor ini menyumbang sekitar Rp 1,53 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dengan nilai ekspor mencapai USD 25,10 miliar. Empat subsektor utama yang mendominasi ekspor adalah fesyen, kriya, kuliner, dan penerbitan.

Kemendag terus memperluas kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan guna memperkuat ekosistem ekspor produk kreatif Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah integrasi pengembangan produk kreatif dengan Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Melalui program ini, UMKM difasilitasi untuk melakukan presentasi bisnis (pitching) serta menjajaki kerja sama (business matching) dengan perwakilan perdagangan di 33 negara.

"Pada periode Januari hingga Februari 2025, Kemendag telah menggelar 146 kegiatan business matching, yang mencakup 91 sesi pitching dan 55 pertemuan dengan calon pembeli. Total nilai transaksi yang dicapai mencapai USD 8,77 juta," ungkap Budi Santoso.

Di sisi lain, Menteri Teuku Riefky Harsya menegaskan penguatan ekosistem ekonomi kreatif akan dilakukan melalui pendekatan Hexahelix, yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, media massa, dan regulasi hukum. Model kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif secara lebih inklusif dan berkelanjutan.

"Kesepakatan ini menjadi langkah konkret dalam menghadapi tantangan global dengan pendekatan yang lebih holistik. Kami berkomitmen untuk memperluas akses pasar bagi produk ekonomi kreatif hingga ke tingkat internasional," ujar Riefky.

Acara penandatanganan MoU ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn.) Nugroho Sulistyo Budi, Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim, serta Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan UMKM kreatif Indonesia semakin berkembang dan berdaya saing tinggi di pasar global.

Editor: Gokli