Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkeu Nilai Pelabuhan Batuampar Batam Memprihatinkan
Oleh : Andri Arianto
Selasa | 08-03-2011 | 09:19 WIB

Batam, batamtoday - Menteri Keuangan RI, Agus Martowardojo menilai kondisi pelabuhan peti kemas di Batuampar, Batam masih belum memadai, bahkan sangat memprihatinkan.

Keluhan itu disampaikannya usai meninjau pelabuhan tersebut pada Senin 7 Maret 2011 dan meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemko Batam serta Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk serius mengelola pelabuhan bongkar muat andalan Batam itu.

"Jika kondisinya begitu terus, bagaimana negara kita siap bersaing," katanya.

Menurut Agus, pelabuhan Batuampar seyogyanya sudah dapat dimaksimalkan dengan merencanakan pengembangan perluasan pelabuhan tersebut.

"Pelabuhan peti kemas kita kalah oleh Port Klang di Malaysia," kata Agus

Ia membandingkan pelabuhan Port Klang, Malaysia telah mampu menampung 8 juta TEUS per tahun, sedangkan pelabuhan Batu Ampar hanya mampu menampung 200.000 TEUS per tahun. Padahal sebagai daerah kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, seharusnya daya tampung pelabuhan peti kemas Batu Ampar harus meningkat tiap tahunnya.

Dengan begitu, Menkeu merasa ada yang tidak beres dalam pengelolaan pelabuhan selama ini, sebab konsepsi pertumbuhan dunia yang mencapai 4,9 persen sangat tidak mungkin tidak berimbas ke Indonesia yang menjadi primadona di ASEAN.

Menkeu juga berharap pemerintah daerah di Batam dan Provinsi Kepri agar tidak tergerus konsentrasi pembelajaan operasional tanpa memperhatikan infrastruktur sebagai penguat Batam salah satu kawasan perdagangan bebas. Dikatakannya, kawasan Free Trade Zone (FTZ) itu harus steril dan siap secara infrastruktur, sehingga kegiatan operasional bongkar muat barang dapat optimal selama 24 jam penuh.

Seperti infrastruktur kelistrikan yang menjamin operasional di malam hari harus mulai dikelola.

"Optimalkanlah pelabuhan Batuampar," katanya mengingatkan.