Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Usai Dilantik di Istana Negara, Amsakar-Li Claudia Langsung Jalani Pelantikan Kepala dan Wakil Kepala BP Batam
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 20-02-2025 | 16:04 WIB
Pelantikan-Kepala-BP1.jpg Honda-Batam
Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra dilantik jadi Kepala dan Wakil Kepala BP Batam. (Foto: Aldy Daeng)

BATAMTODAY.COM, Batam - Usai menjalani prosesi pelantikan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam di istana Negara, Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra langsung menjalani prosesi pelantikan sebagai Ex-officio Kepala dan Wakil Kepala BP Batam di Kantor Kementerian Perekonomian (Kemenko).

Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra, menjabat sebagai pimpinan pemerintahan Batam pada periode 2025-2030. Dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2025 yang merupakan perubahan ketiga dari PP Nomor 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam. Dimana jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam akan menjadi Ex-officio kepala dan wakil kepala BP Batam dengan priode yang sama.

Baik pasangan Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra, serta para undangan yang hadir kompak menggunakan setelan batik.

Amsakar terlihat mengenakan batik coklat berpadukan dengan warna biru muda, batik itu terlihat serasi dengan paduan celana hitam. Sementara Li Claudia Chandra mengenakan batik bercorak warna merah dipadukan dengan rok span berwarna abu-abu. Meski berbeda warna, namun keduanya tampak serasi.

Pelantikan itu sendiri dipimpin laangsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto bertempat di gedung Kemenko Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

Amsakar menyampaikan, Ia bersama Li Claudia akan all out. Baginya, ketika amanah diberikan, tidak ada kata tidak siap atas kebijakan Presiden. Soal struktur organisasi BP Batam ke depannya, Amsakar mengungkapkan, sebagai tindak lanjut atas PP ini, tentu saja masih berproses.

"Yang penting sekarang kebijakan ini sudah dikeluarkan dan kami siap untuk melaksanakan dan menyukseskan kebijakan itu. Kami mesti all out untuk menyukseskan kebijakan itu," ungkap Amsakar, saat ditemui di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam, Senin (17/2/2025) lalu.

Disinggung terkait apakah ada strategi atau rencana khusus di tubuh BP Batam, Amsakar menjelaskan akan matangkan soal tata ruang dan master plan yang ada di BP Batam. Akan memprioritaskan apa saja yang bisa diselamatkan dari era BJ Habibie, dan akan menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Hal itu demi keberlangsungan generasi mendatang.

"Kita harapkan master plan-nya itu terintegrasi dengan RPJMD Kota Batam, dan bila perlu sampai ke rencana detail tata ruang Batam supaya penggunaan lahan itu memang sesuai dengan peruntukan yang sudah didesain," ujarnya

Di sisi lain, bersama Li Claudia Chandra, pihaknya juga telah akan berikhtiar, bagaimana menaikkan investasi di Batam. Amsakar juga bersyukur, tiga tahun terakhir, tren investasi kita membaik sejak peran ex-offico. Tetapi, akumulasi investasi yang masuk itu masih relatif sebanding dengan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"Karena FTZ ini substansinya adalah insentif fiskal yang diberikan negara dalam konteks untuk menggenjot lebih banyak investasi yang masuk, idealnya kita lebih banyak mengundang investor-investor dari luar. Ini juga butuh strategi tersendiri," ucap Amsakar.

Dengan pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang saat ini pada level 7,4 persen, diharapkan bisa menembus di angka 8 persen seperti yang ditargetkan oleh pemerintah. Hal itu akan bisa terwujud, bahkan akan melawati target, bilamana semua pemangku kebijakan dan Internal BP Batam bisa berkoordinasi dan bekerjasama dengan baik.

"Bila perlu tembus di Dua Digit. Ini perlu kolaborasi, perlu pemikiran kolektif dari rekan-rekan di internal yang ada di BP Batam, kementerian, kebijakan Pak Presiden, kita mesti kolaborasikan ini semua supaya kebijakan yang dibuat itu betul-betul sejalan, sebangun dengan kebijakan yang memang diharapkan oleh Jakarta," harap Amsakar.

"Tidak ada kata tidak siap bagi kami. Ketika amanah diberikan, untuk saat ini, baru salinan aturan yang terdistribusi. Pelantikan serta pembahasan struktur kelembagaan masih dalam tahap persiapan," sambungnya.

Sebagai Ex-Officio Kepala BP Batam, Amsakar menyoroti pentingnya sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah. Salah satu aspek utama yang menjadi fokus adalah integrasi rencana tata ruang BP Batam dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batam, agar pemanfaatan lahan lebih optimal.

Amsakar juga melihat, masih terdapat peluang untuk lebih mengoptimalkan status Free Trade Zone (FTZ) agar menarik lebih banyak investor asing. Dengan itu, pihaknya menargetkan pertumbuhan ekonomi Batam meningkat dari 7,4 persen pada 2024 menjadi 8 persen atau lebih.

"Investasi yang masuk saat ini masih seimbang antara penanaman modal asing dan dalam negeri. Kita harus bisa memanfaatkan FTZ untuk meningkatkan daya saing Batam di tingkat internasional," tutup Amsakar Achmad.

Editor: Yudha