Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Perkuat Arsitektur Kesehatan Global, Dorong Kemandirian Vaksin Nasional
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 14-02-2025 | 13:44 WIB
AR-BTD-4299-Kemlu.jpg Honda-Batam
Wamenlu Arrmanatha Nasir, saat menerima kunjungan perwakilan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) di Kementerian Luar Negeri pada 12 Februari 2025. (Foto: Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat arsitektur kesehatan global guna menghadapi potensi pandemi di masa depan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir saat menerima kunjungan perwakilan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) di Kementerian Luar Negeri pada 12 Februari 2025.

Pertemuan ini membahas kerja sama strategis antara Indonesia dan CEPI, khususnya dalam meningkatkan kemandirian produksi vaksin nasional dan memastikan akses yang adil terhadap produk kesehatan bagi seluruh negara.

"Kolaborasi dengan CEPI sangat penting dalam mempercepat pengembangan industri vaksin serta meningkatkan kapasitas manufaktur lokal. Ini juga mendukung pembangunan ekosistem tanggap pandemi di Indonesia, yang sejalan dengan prioritas Presiden Prabowo," ujar Wamenlu Tata, demikian dikutip laman Kemlu.

Kunjungan tersebut dihadiri oleh Ketua Dewan CEPI, Profesor Jane Halton, dan CEO CEPI, Dr Richard Hatchett. CEPI mengapresiasi peran aktif Kementerian Luar Negeri dalam memfasilitasi kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan CEPI.

"Indonesia telah menjadi mitra strategis CEPI sejak 2020, dan peran Kementerian Luar Negeri sangat penting dalam memperkuat kerja sama ini," ujar Profesor Jane Halton.

Ia menambahkan bahwa CEPI mendukung upaya peningkatan kapasitas produksi vaksin Indonesia, salah satunya melalui kemitraan dengan PT Bio Farma.

Dalam kesempatan tersebut, Wamenlu Tata menyampaikan apresiasi atas dukungan CEPI dan berharap organisasi ini dapat memperluas kerja sama dengan produsen vaksin nasional lainnya. Indonesia menargetkan menjadi hub penelitian, produksi, dan distribusi vaksin di kawasan Asia Pasifik.

"Saya juga berharap CEPI dapat mendukung pengembangan vaksin tuberkulosis di Indonesia, mengingat pemberantasan TB merupakan salah satu prioritas pemerintah yang sejalan dengan program CEPI," tambahnya.

CEPI sendiri merupakan organisasi kemitraan antara pemerintah dan swasta yang didirikan di Davos, Swiss, pada 2017. Organisasi ini diprakarsai oleh Norwegia, India, Bill & Melinda Gates Foundation, Wellcome Trust, dan World Economic Forum, dengan fokus utama pada pengembangan produk kesehatan guna mengantisipasi risiko epidemi di masa depan.

Dengan penguatan kerja sama ini, Indonesia semakin meneguhkan perannya sebagai pemain utama dalam industri vaksin global, sekaligus memastikan ketahanan kesehatan nasional yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Editor: Gokli