Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keripik Tempe Indonesia Mendunia, Ekspor Perdana Tembus Arab Saudi
Oleh : Redaksi
Selasa | 11-02-2025 | 11:24 WIB
11-02_tempe-indonesia_9343488.jpg Honda-Batam
Ekspor perdana keripik tempe --produk olahan pangan Indonesia-- ke Arab Saudi. (Foto: Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Produk olahan pangan Indonesia kembali menorehkan prestasi di pasar global. Keripik tempe, salah satu camilan khas Nusantara, kini berhasil menembus pasar internasional dengan ekspor perdana ke Arab Saudi.

Keberhasilan ini dicapai oleh CV Kahla Global Persada, industri kecil menengah (IKM) asal Sukabumi, yang mendapat dukungan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui berbagai program pendampingan dan fasilitasi.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, mengapresiasi capaian CV Kahla Global Persada sebagai bukti bahwa IKM Indonesia mampu bersaing di kancah global. "Ini adalah contoh konkret bagaimana pelaku IKM dapat berkembang dan menjangkau pasar internasional. Kami berharap capaian ini memberikan manfaat yang berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi IKM lainnya," ujarnya, Senin (10/2/2025), demikian dikutip laman Kemenperin.

Kemenperin terus mendorong industri kecil dan menengah untuk meningkatkan daya saing melalui berbagai program, termasuk sertifikasi, pelatihan, serta akses ke pasar ekspor. Reni menekankan pentingnya inovasi, branding, dan pemanfaatan teknologi agar produk IKM lebih kompetitif di pasar global.

"Kami ingin memastikan produk IKM Indonesia dapat memenuhi standar internasional dan diterima oleh buyer di berbagai negara. Oleh karena itu, kami terus mendukung pelaku usaha dengan berbagai insentif dan pembinaan," jelasnya.

Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho, menambahkan ekspor tempe dari Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2023, ekspor tempe dengan kode HS 21069097 mencapai 720,68 ton dengan nilai USD 2,43 juta, naik 35,47 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Saat ini, belum ada kode HS khusus untuk keripik tempe, namun sebagai gambaran, nilai ekspor satu kontainer 20 feet produk keripik tempe mencapai USD 16.525,52 atau sekitar Rp 269 juta," ungkap Bayu.

CV Kahla Global Persada merupakan salah satu IKM binaan Ditjen IKMA yang telah menerima berbagai fasilitasi, termasuk sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) pada 2021 serta bantuan restrukturisasi mesin dan peralatan pada 2020 dengan potongan harga sebesar Rp 11,4 juta.

"Pendampingan dan sertifikasi ini bertujuan memperkuat daya saing produk IKM agar dapat memenuhi standar keamanan dan mutu pangan internasional," tambah Bayu.

Saat ini, CV Kahla Global Persada memiliki kapasitas produksi 31.000 pcs per bulan dengan 15 karyawan, dan telah menarik minat buyer dari berbagai negara seperti Kanada, Norwegia, Malaysia, Australia, Belanda, Filipina, Vietnam, Hong Kong, Singapura, Jepang, Swiss, dan Korea Selatan.

"Kami optimis bahwa ekspor keripik tempe ini akan menjadi langkah awal untuk membuka peluang pasar yang lebih luas. Dengan dukungan regulasi dan program pemerintah, IKM Indonesia bisa lebih kompetitif di ranah global," pungkas Bayu.

Keberhasilan ekspor ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi IKM lain untuk terus berinovasi dan memperluas pasar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke kancah internasional.

Editor: Gokli