Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KBRI Kuala Lumpur Beri Pendampingan dan Desak Investigasi

WNI Korban Penembakan Tegaskan Tak Ada Perlawanan dengan Senjata Tajam kepada Aparat APMM
Oleh : Redaksi
Rabu | 29-01-2025 | 13:24 WIB
AR-BTD-5370-APMM-WNI.jpg Honda-Batam
5 WNI ditembak aparat APMM, 1 tewas dan 4 dirawat di dua rumah sakit Malaysia. (Foto: Net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah melakukan akses kekonsuleran terhadap empat warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), yang tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Serdang dan Rumah Sakit Klang.

Dua dari korban, yang telah teridentifikasi sebagai HA dan MZ asal Provinsi Riau, berada dalam kondisi stabil dan telah menerima perawatan. Mereka juga memberikan keterangan terkait insiden tersebut dan menegaskan tidak ada perlawanan bersenjata dari penumpang WNI terhadap aparat APMM. Sementara itu, dua korban lainnya masih dalam kondisi kritis pascaoperasi dan belum dapat memberikan pernyataan.

Di sisi lain, KBRI Kuala Lumpur juga tengah mengurus pemulangan jenazah seorang WNI berinisial B, yang berasal dari Pulau Rupat, Provinsi Riau. "Jenazah rencananya akan dipulangkan pada Rabu (29/1/2025), bergantung pada ketersediaan tiket penerbangan, dengan rute Kuala Lumpur-Pekanbaru sebelum melanjutkan perjalanan darat ke kampung halaman almarhum," tulis Kemlu, dalam laman resminya.

Sebagai langkah perlindungan bagi para WNI yang terdampak, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan KBRI Kuala Lumpur berkomitmen memberikan pendampingan hukum serta menanggung biaya perawatan medis hingga mereka pulih.

Selain itu, Kemlu juga mendesak otoritas Malaysia untuk melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan tidak adanya penggunaan kekuatan berlebihan dalam kejadian ini. "KBRI masih terus mengumpulkan informasi lebih lanjut serta meminta retainer lawyer untuk mengkaji langkah hukum yang dapat ditempuh."

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan, sementara pihak keluarga korban dan masyarakat Indonesia menantikan kejelasan mengenai insiden yang menimpa para WNI di Malaysia.

Editor: Gokli