Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hipertensi Dominasi Kasus Penyakit di Batam Sepanjang 2024, Capai 7.407 Kasus
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 02-01-2025 | 15:44 WIB
hipertensi1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi kasus kesehatan paling banyak di Kota Batam sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, sebanyak 7.407 kasus hipertensi tercatat, menjadikannya penyakit dengan jumlah kasus tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.

Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menyebutkan 90 persen dari kasus tersebut merupakan hipertensi esensial, yakni tekanan darah tinggi tanpa penyebab spesifik yang umumnya terjadi pada orang dewasa. "Hipertensi esensial sebenarnya dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi lebih sering ditemukan pada mereka yang berusia di atas 40 tahun," ujar Didi, Kamis (2/1/2025).

Faktor Penyebab Hipertensi

Menurut Didi, proses penuaan menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih kaku, sehingga memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu, gaya hidup tidak sehat menjadi salah satu penyebab utama.

"Kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan tinggi garam, kurangnya aktivitas fisik, dan terlalu banyak makanan manis berkontribusi terhadap munculnya hipertensi," jelasnya.

Didi menambahkan, kebiasaan buruk tersebut juga dapat menyebabkan obesitas, yang meningkatkan risiko penyakit serius lainnya, termasuk penyakit jantung, stroke, hingga kematian. "Faktor risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Orang yang lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami hipertensi," tambahnya.

Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Batam 2024

Selain hipertensi, Dinkes Kota Batam juga mencatat 10 penyakit dengan jumlah kasus terbanyak sepanjang 2024. Berikut adalah rinciannya:

  1. Hipertensi esensial: 7.407 kasus
  2. Dispepsia (gangguan pencernaan): 3.107 kasus
  3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA): 2.942 kasus
  4. Nasofaringitis akut (pilek): 2.798 kasus
  5. Diabetes mellitus: 1.801 kasus
  6. Demam tanpa penyebab jelas: 1.628 kasus
  7. Batuk kronis: 794 kasus
  8. Myalgia (nyeri otot): 756 kasus
  9. Pulpitis (radang pulpa gigi): 570 kasus
  10. Gastritis/maag: 290 kasus

Didi menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk menekan jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah ini. Ia juga berharap masyarakat lebih sadar akan risiko gaya hidup tidak sehat dan segera mengambil langkah pencegahan.

"Dengan perubahan pola hidup yang lebih baik, kita dapat mengurangi risiko penyakit seperti hipertensi dan komplikasi yang mungkin timbul," pungkasnya.

Editor: Gokli