Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi Singapura 2013 Diperkirakan Masih Lemah
Oleh : Redaksi/M
Rabu | 31-10-2012 | 10:41 WIB
MAS_Singapura.jpg Honda-Batam
Kantor Otoritas Moneter Singapura (MAS), foto:TheAsset

SINGAPURA, batamtoday - Ekonomi Singapura diperkirakan tumbuh lemah tahun depan mengingat tantangan kenaikan inflasi masih cukup tinggi. Namun kondisi tersebut masih tidak berdampak terlalu besar mengingat kemampuan sektor-sektor dalam negeri masih bisa diandalkan. 


Demikian disampaikan Otoritas Moneter Singapura (MAS) dalam laporan resminya. 

"Sektor dalam negeri masih tetap tumbuh dan diharapkan bisa menompang kelemahan kondisi ekonomi Singapura secara luas," tulis MAS dikutip dari CyberitaAsia, Rabu(31/10/2012).

Pendapatan bruto dalam negeri (GDP) Singapura yang diprediksi tumbuh 1,5 persen hingga 2,5 persen tahun ini, ternyata hingga kuartal ketiga Singapura hanya mencatat pertumbuhan 1,5 persen. Hal ini merupakan imbas dari menurunnya permintaan ekspor dari Eropa dan Amerika yang selama ini menjadi tumpuan utama. 

"Seperti 2012, industri domestik akan menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi Singapura tahun depan,'' ujar MAS.

MAS juga mengingatkan agar para pengusaha menaruh perhatian khusus terhadap strategi yang akan dibuat menjelang tahun 2013 mendatang. Apalagi, menurut mereka, Singapura sedang melalui proses yang lebih berat disebabkan kebijakan pembatasan pekerja asing yang membuat para pelaku usaha mau atau tidak mau, harus berfikir matang untuk menempatkan karyawan dengan skil dan pembiayaan yang variatif.

Kondisi ini juga akan berdampak pada tekanan gaji lebih tinggi, sehingga anggaran gaji yang harus dikeluarkan kemungkinan akan meningkat antara 3 hingga 4 persen. 

"Pengeluaran dipastikan meningkat sementara keuntungan akan bergerak lemah, seiring dengan lemahnya pertumbuhan secara nasional dan global," papar MAS.

Bersamaan dengan itu, inflasi yang akan terjadi diprediksi menyentuh angka 3,5 persen hingga 4,5 persen.