BATAMTODAY.COM, Batam - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Kali ini, Lapas Batam berhasil memanen kacang panjang (Vigna unguiculata Sesquipedalis) hasil dari program pembinaan kemandirian yang melibatkan warga binaan.

Panen kacang panjang tersebut dilakukan bersama oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja Heri Aguswanto, Kasubsi Bimbingan Kerja Hasja, Kasubsi Sarana Kerja, staf kegiatan kerja, dan warga binaan yang terlibat dalam pembinaan. Berlangsung di area perkebunan Branggeng Lapas Batam, kegiatan ini menghasilkan total panen sebanyak 50 kilogram.

"Program ini bukan hanya memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan, program Asta Cita Presiden Prabowo, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia," ujar Kepala Lapas Batam, Heri Kusrita, Rabu (4/12/2024).

Hasil panen tersebut dimanfaatkan dengan berbagai cara. Sebagian diberikan kepada keluarga warga binaan, sebagian lainnya dikelola dan dimasak bersama petugas serta warga binaan di Lapas. Tak hanya itu, hasil panen juga dijual kepada pegawai Lapas Batam dan masyarakat di pasar lokal.

Heri Aguswanto menambahkan, Lapas Batam terus berupaya meningkatkan program pembinaan ini. "Kami berkomitmen menghasilkan tanaman yang berkualitas, dengan hasil panen yang tidak hanya memuaskan tetapi juga bermanfaat bagi banyak pihak," ungkapnya.

Program pembinaan seperti ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi warga binaan tetapi juga memperkuat kemandirian Lapas sekaligus mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal. Dengan melibatkan warga binaan dalam aktivitas produktif, Lapas Batam berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Panen kacang panjang ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya sekadar teori, tetapi juga menghasilkan manfaat konkret bagi masyarakat luas, sekaligus membantu warga binaan mempersiapkan masa depan yang lebih baik setelah selesai menjalani hukuman.

Editor: Gokli