Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Layaknya Barang Dagangan

Malaysia Buat Iklan Jual 'TKI on Sale' dengan Harga Murah
Oleh : si
Senin | 29-10-2012 | 07:18 WIB

MALAYSIA, batamtoday - Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, memosting iklan pembantu rumah tangga asal Indonesia asal Malaysia, Minggu (28/10/2012).


Lewat akun Twitter-nya @anishidayah, Anis memajang iklan dari sebuah agen penyalur tenaga kerja asal Indonesia di Malaysia, yang isinya bernada negatif.

Di iklan itu tertulis tenaga kerja asal Indonesia sedang 'didiskon'. Iklan itu menawarkan jasa pembantu dari Indonesia, tapi tarifnya ditawarkan dengan harga miring.

'Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett.' begitu isi iklan yang terpampang.

"Malaysia smkn brutal, nich ada iklan TKW indonesia now on sale. BIADAB!" begitu kicauan Anis di Twitter.

Menurut Anis, iklan tersebut ditemukandari sebuah agen penyalur tenaga kerja asal Indonesia di Malaysia yang isinya bernada negatif. Di iklan tersebut, tertulis tenaga kerja asal Indonesia sedang diskon.

Dari foto yang diambil Anis dari jalanan Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia, iklan itu menawarkan jasa pembantu dari Indonesia. Namun tarifnya ditawarkan dengan harga miring.

“Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett” tulis iklan tersebut.

Menurut Anis, iklan itu tersebar di jalanan kawasan Chow Kit, daerah yang banyak menggunakan jasa TKI di Kuala Lumpur. Iklan disebar dengan cara pembagian kepada individu atau ditempel di sejumlah lokasi.

“Kita anggap itu sangat melecehkan,” protes Anis.

Anis saat ini berada di Kuala Lumpur, Malaysia. Lewat iklan tersebut, Anis menganggap sudah terjadi praktik human trafficking atau perdagangan manusia. Bila terus dibiarkan, dia khawatir akan membuat nasib TKI semakin buruk.

“Itu akan jadi meluas di mana-mana. Apa sih maknanya pembaruan MoU, pembicaraan tenaga kerja kalau kita dilecehkan,” terangnya.

Karena itu, Anis mendesak agar pemerintah bertindak tegas soal temuan ini. Protes harus dilayangkan sampai ada tindak lanjut serius dari Malaysia. “Harus diperkarakan sampai serius,” tegasnya.