Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pendingin Udara Sedot Energi Kota
Oleh : dd/hc
Jum'at | 26-10-2012 | 14:02 WIB

BATAM, batamtoday - Pendingin udara menjadi salah satu alat penyedot energi terbesar di perkotaan saat musim panas.


Kesimpulan ini terungkap dari hasil penelitian Carlos III University of Madrid (UC3M) dan Spanish National Research Council – CSIC, yang diterbitkan awal pekan ini.

Penelitian ini tidak hanya menghitung besarnya energi yang dikonsumsi dan berapa besar energi yang bisa dihemat, namun juga dampaknya terhadap lingkungan. Hasilnya, menurut para peneliti, sepertiga konsumsi listrik di Madrid disedot oleh pendingin udara.

“Hal ini berarti, ada peluang untuk meningkatkan efisiensi energi pendingin udara atau mengubah sumber energi yang kita pakai, terutama untuk meringankan beban puncak kebutuhan listrik. Informasi ini penting bagi perusahaan listrik untuk memerbaiki jaringan mereka,” ujar Amancio Moreno, profesor dari UC3M.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Energy ini mensimulasi konsumsi listrik di Komunitas Otonom Madrid dengan menggunakan data dari Instituto Nacional de Estadística (National Institute of Statistics).

Data ini mencatat jumlah rumah tangga, sistem pendingin udara dan sensor emisi penyebab perubahan iklim yang dipasang di Komunitas. Dengan data-data tersebut, para peneliti berhasil menghitung konsumsi energi di komunitas. Metode ini, bisa diterapkan di wilayah-wilayah lain di dunia.

Selain mengukur konsumsi energi, para peneliti juga mengukur emisi CO2 sebagai dampak dari konsumsi energi oleh pendingin udara dalam skala nasional.

Menurut Professor Amancio Moreno dari University of Madrid, solusi untuk mengurangi emisi CO2 tersedia misal fasilitas pendingin udara bertenaga surya. “Jika kita bisa menurunkan konsumsi listrik menggunakan peralatan-peralatan baru ini, kita juga bisa menurunkan emisi CO2, salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca.”

Peralatan tersebut adalah pompa dan penyerap panas (heat pumps) yang bisa meningkatkan efisiensi alat-alat pengatur suhu, termasuk pendingin udara. “Pompa panas akan bekerja lebih efisien jika tersedia tenaga surya,” ujar Prof. Moreno.

Para peneliti juga berupaya menyesuaikan kebutuhan pendinginan. Jika permintaan pendinginan turun, konsumsi energi juga diusahakan turun. Hal ini tidak mudah. Mesin pendingin biasanya mengonsumsi banyak energi saat tidak bekerja maksimal, sehingga perlu pengaturan variabel teknis.

Penentuan jenis dan ukuran pendingin udara sangat penting karena di Madrid, menurut para peneliti, banyak pendingin udara yang ukurannya terlalu besar dan hanya bekerja 50% dari kapasitas selama musim panas. Akibatnya banyak energi yang terbuang karena pendingin udara tidak bekerja optimal.