Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kejutkan Dunia Islam dan Arab, Indonesia Berpeluang Jadi Sekjen OKI ke Depannya
Oleh : Irawan
Kamis | 14-11-2024 | 22:04 WIB
GT-150_OKi.jpg Honda-Batam
Gelora Talks dengan tema 'KTT OKI: Menanti Peran dan Kontribusi Indonesia untuk Dunia Islam, Rabu (13/11/2024) sore. (Foto: Tangkapan Layar)

BATAMTODAY.COM, jakarta - Ketua Umum Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina KH Bachtiar Nasir mengatakan, pidato Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta dalam KTT Luar Biasa OKI dan Liga Arab telah menggucang dunia, terutama di dunia Islam dan negara-negara Arab.

"Saya mengucapkan selamat kepada Wamenlu Pak Anis Matta, dimana gebrakan awalnya cukup mengguncang dunia dan banyak mendapatkan apresiasi. Ini juga akan membawa angin segar bagi Partai Gelora ke depannya," kata KH Bachtiar Nasir Gelora Talks dengan tema 'KTT OKI: Menanti Peran dan Kontribusi Indonesia untuk Dunia Islam, Rabu (13/11/2024) sore.

Karena itu, Bachtiar Nasir mengapresiasi langkah Anis Matta selaku Kemenlu RI yang telah berbicara sangat tajam soal isu Palestina, sehingga menghasilkan resolusi yang berbeda dari KTT-KTT sebelumnya.

"Saya memberikan apresiasi kepada Pak Anis Matta yang sudah berbicara cukup tajam di KTT OKI dan Liga Arab. Pidatonya mengejutkan dunia Islam. Beberapa pengamat dan peserta pun kaget," katanya.

Anis Matta, kata Bachtiar Nasir, telah meneguhkan posisi Indonesia di mata dunia Islam dan Liga Arab, meskipun secara geopolitik sangat jauh dari mereka, tetapi bisa memberikan peran dan kontribusi yang jelas bagi Palestina.

"Sebagai negara mayoritas muslim, saya kira posisi Indonesia harus lebih dioptimalkan perannya. Ini peran yang baik dari Wamenlu kita, agar Indonesia bisa menjadi penengah, tidak hanya Mesir dan Qatar saja," katanya.

Namun, kekuatan Indonesia, menurut Bachtiar Nasir, sebenarnya terletak pada kekuatan civil society (masyarakat madani), karena bebas berbicara dan tidak tersandera oleh berbagai kepentingan yang bisa digunakan untuk menekan dunia.

"Kalau Indonesia terus bisa membawa dua isu hasil KTT OKI, soal kemanusiaan dan penjajahan yang tidak sesuai konstitusi kita. Mudah-mudahan Indonesia memegang Kesekjenan (Sekretaris Jenderal) di OKI dan Dunia Islam," tegas Ulama dan Dai Kondang Nasional ini.

Sedangkan Pengamat Timur Tengah & Dunia Islam Hasibullah Satrawi menambahkan, pidato Wamenlu Anis Matta di KTT OKI dan Liga Arab merupakan cerminan dari suara rakyat di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah.

"Bahwa mereka bersama Palestina, tetapi memang elite dan pemerintahnya tidak selalu kompatibel dengan suara rakyat. Aspirasi mereka mengecam Israel dan mendukung Palestina, tapi pemerintahannya tidak. Mereka dahaga, karena tidak ada orang memberi statement yang kuat soal itu," kata Hasibullah.

Di Indonesia pun demikian, lanjut Hasibullah, banyak yang memberikan dukungan kepada perjuangan Palestina, tetapi tidak di bahasakan dengan artikulasi dan diksi-diksi yang kuat di forum-forum internasional.

"Pidato Pak Wamen pas pada momentumnya, dia menggambarkan substansi yang diharapkan masyarakat dunia dan juga mencerminkan harapan rakyat di Indonesia, yang selama ini kosong, tidak pernah dicetuskan," katanya.

Sehingga tanggapan masyarakat Indonesia dan dunia terhadap terhadap Anis Matta yang disampaikan dalam pidatonya berbahasa Arab dengan fasih tersebut, sangat bangga. Pada prinsinya sosok pemimpin Islam seperti Anis Matta yang menyuarakan suara mereka di dunia internasional adalah sesuatu yang luar biasa.

"Disampaikan dengan diksi pengalaman penjajahan di Indonesia, kenapa harus dihapuskan, itu luar biasa. Sikap konstitusi kita, panggilan kemanusiaan, ini yang membuka mata negara-negara anggota OKI dan negara-negara Arab," katanya.

Hasibullah berharap resolusi KTT OKI dan Liga Arab 2024 ini tidak hanya menjadi kesepakatan diatas kertas saja, tetapi juga harus menjadi aksi nyata dalam mengakhiri konflik kemanusiaan di Gaza dan mendorong kemerdekaan Palestina segara terwujud

"Indonesia juga harus percaya diri, mendorong orang-orang seperti Pak Anis Matta, yang bisa berbicara di Timur Tengah. Hentikan perang ini, karena sudah banyak menimbulkan korban jiwa dari masyarakat sipil," pungkasnya.

Editor: Surya