BATAMTODAY.COM, Bintan - Polres Bintan menggelar simulasi pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlangsung di Lapangan Bhayangkara Polres Bintan pada Rabu (13/11/2024). Simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dalam menjaga keamanan Pemilu.

Kapolres Bintan, AKBP Riky Iswoyo, menekankan pentingnya simulasi ini untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan selama proses pemungutan suara.

"Simulasi ini membantu kami mengidentifikasi risiko dan mempersiapkan langkah antisipasi yang diperlukan untuk memastikan TPS tetap aman dan proses pemilu berjalan tertib," ujarnya.

• BACA JUGA: KPU Anambas Gelar Simulasi Pemungutan Suara Langsung di TPS

Simulasi pengamanan melibatkan kerja sama antara Polres Bintan, penyelenggara Pemilu, dan instansi terkait, yang bekerja bersama untuk menciptakan sistem pengamanan terpadu. Melalui latihan ini, setiap anggota keamanan dilatih untuk siap menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi di lapangan.

Selain pengamanan, simulasi ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan pemahaman petugas tentang peran dan tanggung jawab mereka selama Pilkada.

AKBP Riky berharap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 berjalan lancar tanpa kendala berarti, sehingga setiap suara yang diberikan dapat tercatat dengan aman dan sah. "Kami akan terus mengembangkan strategi pengamanan dan pemantauan di TPS demi terciptanya Pemilu yang sukses dan demokratis," tambahnya.

• BACA JUGA: Simulasi Penanganan Kebakaran di Rutan Tanjungpinang, Wujud Kesiapsiagaan Bersama

Kasi Humas Polres Bintan, Iptu Prasojo, menambahkan hak memilih adalah hak konstitusional setiap warga negara yang harus dijamin keamanannya. "Simulasi ini merupakan langkah awal untuk menjaga hak setiap warga dalam menyalurkan suaranya, serta memastikan kelancaran proses pemungutan suara," jelas Prasojo.

Dengan simulasi ini, Polres Bintan berharap dapat menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama Pilkada 2024, memberikan rasa tenang bagi masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka, dan mendukung kelancaran proses demokrasi di Indonesia.

Editor: Gokli