Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PMII Protes Tarif Listrik Progresif PLN Batam
Oleh : ypn/dd
Selasa | 23-10-2012 | 13:14 WIB
demo-pmii-pln.gif Honda-Batam
Demo PMII di PLN Batam.

BATAM, batamtoday - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Batam mempertanyakan pemberlakuan tarif progresif oleh PT PLN Batam karena dinilai tidak memiliki dasar hukum.


Hal itu menjadi salah satu aspirasi yang disampaikan PMII Batam saat puluhan anggotanya berunjuk rasa di halaman Gedung PT PLN Batam di Batam Center, Batam, Selasa (23/10/2010).

"Kami mempertanyakan kapan diterapkannya perhitungan tarif progresif dan apa dasar hukum PT PLN Batam memberlakukan tarif tersebut, serta apakah peraturan tersebut sudah disosialisasikan kepada pelanggan?" tanya Bosar Hasibuan, Ketua PMII Batam saat berorasi.

Tarif progresif adalah mekanisme pentarifan pemakaian listrik rumah tangga menurut batas pemakaian tertinggi.

PMII Batam menengarai PT PLN Batam telah memberlakukan tarif progresif secara sepihak atau tanpa persetujuan pemerintah kota karena mereka meyakini belum ada peraturan daerah yang mengaturnya.

Karena itu mereka menilai PT PLN Batam telah melanggar Peraturan Menteri ESDM Nomor 33 Tahun 2008 tentang Tarif Listrik Batam.

"Untuk itu PLN Batam harus bertanggungjawab dan mengganti kerugian pelanggannya yang dalam hal ini masyarakat Batam," sambung Bosar.

Lebih jauh, mereka juga meminta instansi terkait untuk mencabut izin PT PLN Batam karena telah merugikan masyarakat, pembodohan dan pembohongan publik.

"PT PLN Batam bahkan sampai saat ini tidak mampu melakukan pemerataan infrastruktur dan aliran listrik untuk masyarakat di perkotaan dan kawasan pesisir," kata Bosar.

Setelah lebih dari satu jam berunjuk rasa, mereka sempat ditemui Agus Subekti, Humas PT PLN Batam.

Namun, kehadiran Agus ditolak para pendemo karena mereka berkukuh hanya mau ditemui langsung pihak direksi PT PLN Batam guna menyampaikan penjelasan atas sejumlah aspirasinya.

Manajemen PT PLN Batam sendiri pun seperti tidak ingin melanjutkan meladeni para pendemo karena setelah Agus kembali ke dalam gedung, tidak ada satupun petinggi anak perusahaan PT PLN (persero) itu keluar menemui massa.

Merasa diacuhkan, para pendemo kemudian mengancam PT PLN Batam akan turun ke jalan lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak.

"Ini bukan aksi yang terakhir, apabila tidak diindahkan tuntutannya, dalam jangka waktu 3x24 jam, kami akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar lagi," kata Bosar.