BATAMTODAY.COM, Batam - Proyek pemotongan lahan atau cut and fill di Kawasan Jembatan III Barelang, masih terus beroperasi, meski beberapa waktu lalu dihentikan paksa petugas Ditpam BP Batam.

Proyek cut and fill ini disebut dilakukan perusahaan asal Singapura, yang sudah cukup tersohor di Batam. Mereka terkadang beroperasi di malam dan pagi hari, untuk mengelabui Ditpam BP Batam maupun aparat hukum lainnya.

• BACA JUGA: Selewengkan BBM Jatah Nelayan ke Proyek Cut and Fill, Dua Warga Batam Terancam 6 Tahun Bui

Informasi yang diterima BATAMTODAY.COM dari sumber terpercaya, perusahaan yang mengerjakan cut and fill ini baru sebatas pengajuan izin ke BP Batam. Namun, di tegah proses pengajuan izin itu, aktivitas pemotongan lahan sudah berjalan.

"Lahan itu milik PT Karsa Adhitama Persada, tetapi pihak yang melakukan cut and fill itu perusahaan lain asal Singapura, yang punya kawasan industri di Batam," ungkap sumber, yang meminta namanya tak dipublikasikan, Jumat (13/9/2024).

• BACA JUGA: Kontraktor Sebut Tak Pernah Lihat Izin Cut and Fill dari Terdakwa Riki Lim

Sumber juga sagat menyayangkan jika aktivitas ilegal seperti ini bisa terus berjalan tanpa adanya tindakan dari aparat penegak hukum. "Baru-baru ini kan Polisi tengah mengusut kasus cut and fill juga. Bahkan sampai dilakukan penggeledahan ke Kantor BP Batam. Nah, kalau yang belum punya izin tetapi beraktivitas, apa tak layak diusut juga?" ujar sumber.

Untuk memastikan informasi ini, BATAMTODAY.COM juga sudah turun ke lokasi, dan benar adanya aktivitas cut and fill. Hanya saja, lokasi lahan itu telah dipagari dengan seng.

Di lokasi lahan itu terdapat beberapa alat berat, seperti exscavator yang tengah melakukan pemotongan bukit dan sejumlah dump truck bersiap mengangkut tanah hasil pemotongan bukit itu.

Editor: Gokli