Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan, OJK Luncurkan Program EKI di Ekang Anculai
Oleh : Aldy
Kamis | 29-08-2024 | 09:12 WIB
2908_ojk-ekang-anculai_0949458.jpg Honda-Batam
Gelaran Program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Ekang Anculai, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa, (27/8/2024). (Foto: OJK Kepri)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan inklusi keuangan, khususnya di wilayah perdesaan, melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).

Demikian disampaikan Kepala OJK Provinsi Kepulauan Riau Sinar Danandjaya dalam sambutannya saat gelaran Program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Ekang Anculai, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa, (27/8/2024).

Bahakan pemerataan kemajuan ekonomi Indonesia hingga ke pedesaan digambarkan oleh Sinar Danandjaya, melalui pesan Wakil Presiden RI pertama Bung Hatta.

"Bung Hatta pernah berpesan bahwa Indonesia tak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tetapi Indonesia baru akan bercahaya karena lilin-lilin di desa. Ini masih sangat relevan dengan perekonomian saat ini. Kunci pertumbuhan ekonomi nasional adalah kekuatan potensi domestik yaitu pertumbuhan ekonomi daerah. Tentu dengan menopang seluruh perekonomian di daerah adalah di tingkat desa," ucap Sinar Danandjaya.

"Program EKI ini berbeda dengan program kami sebelumnya, karena di sini kami tidak hanya melakukan event yang sekali selesai, namun juga melakukan pendampingan mulai dari pra-inkubasi, inkubasi dan pasca-inkubasi," sambung Sinar.

Lebih lanjut Sinar memaparkan, bahwa program EKI di perdesaan ini akan mengoptimalkan potensi yang ada di perdesaan, yaitu potensi alam, pariwisata, pelaku UMKM, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan finansial dengan ketersediaan akses keuangan dari berbagai sektor jasa keuangan seperti perbankan, pergadaian, industri keuangan non-bank lainnya dan pasar modal.

Program EKI akan mensinergikan peran pemangku kepentingan di daerah seperti Pemda, OJK dan Bank Indonesia dengan berbagai layanan dan produk lembaga jasa keuangan seperti program Rekening Pelajar (Kejar), program Laku Pandai, KUR, UMi dan QRIS.

Program EKI ini selanjutnya dapat digunakan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh Provinsi Kepulauan Riau yang saat ini sudah mencapai 8 TPAKD di tingkat provinsi, dan kabupaten/kota.

Hadir pada acara diskusi program EKI dan Business Matching Sekda Kabupaten Bintan Ronny Kartika, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bintan Muhammad Panca Azdigoena, Kepala Desa Ekang Anculai Zaili Adi, Pemimpin Cabang Bank Riau Kepri Syariah Bintan Imam Hadi Suryono, serta Direktur Utama Perumda BPR Bintan Radhiah, serta perwakilan BNI, BPJS Ketenagakerjaan dan Pegadaian.

Sekda Kabupaten Bintan Ronny Kartika dalam sambutannya mengapresiasi inisiasi OJK atas upaya membuat mesin pertumbuhan ekonomi yang menggerakan ekonomi masyarakat di Desa Ekang Anculai.

Kepala Desa Ekang Anculai Zaili Adi dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Desa Ekang Anculai telah berstatus Desa Mandiri yang merupakan prestasi tertinggi bagi desa. Selain itu, Desa Ekang Anculai juga memiliki program pemberdayaan petani agar memiliki ketahanan pangan yang baik.

BUMDes di desa Ekang Anculai juga aktif dan bisa bersinergi dengan Lembaga Jasa Keuangan, sehingga menjadi optimal dalam perannya sebagai bank desa.

Rangkaian kegiatan implementasi EKI di Desa Ekang Anculai dilaksanakan pada bulan Mei 2024 sampai dengan bulan Desember 2024. Program EKI di Desa Ekang Anculai akan melibatkan berbagai laporan kelompok masyarakat diantaranya UMKM, petani, peternak, perempuan dan pelajar. Rangkaian kegiatan akan dilakukan melalui tiga tahapan optimalisasi potensi desa yaitu:

Tahap pra-inkubasi, dilakukan proses identifikasi dan pemetaan potensi desa (berupa potensi fisik, alam, manusia, sosial dan finansial). Dari tahap tersebut, Desa Ekang Anculai diketahui memiliki arah pengembangan sebagai desa yang berbasis wisata, pertanian, peternakan dan seni kerajinan tangan.

Pada tahap inkubasi masyarakat Desa Ekang Anculai akan mendapatkan pendampingan dan edukasi keuangan, serta pemberdayaan masyarakat oleh stakeholders terkait yang terdiri dari BNI, BRKS, Pegadaian, BPJS Ketenagakerjaan, BPR Bintan, dan OJK.

Pada akhir program pasca inkubasi, diharapkan masyarakat desa sudah dapat dengan mudah menggunakan berbagai produk keuangan secara optimal untuk mendukung kebutuhan usaha ataupun untuk kegiatan produktif lainnya. Adapun optimalisasi tersebut akan didorong melalui Lembaga Jasa Keuangan yang terlibat yaitu penambahan Agen Laku Pandai, penyaluran KUR, dan produk lainnya.

Rangkaian kegiatan Program EKI di Desa Ekang Anculai tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang pada akhirnya dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Editor: Gokli