Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia dan Jepang Tanda Tangani Protokol Perubahan IJEPA
Oleh : Redaksi
Selasa | 13-08-2024 | 12:04 WIB
IJEPA.png Honda-Batam
Indonesia dan Jepang menandatangani Protokol Perubahan Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada Kamis (8/8/2024) di Jakarta. (Kemendag)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia dan Jepang menandatangani Protokol Perubahan Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada Kamis (8/8/2024) di Jakarta.

Penandatanganan dilaksanakan secara simultan melalui konferensi video oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Jakarta dan Menteri Luar Negeri Jepang Kamikawa Yoko di Tokyo, Jepang.

"Saya bersama Menlu Jepang menandatangani Protokol Perubahan IJEPA. Hari ini bersejarah karena Indonesia dan Jepang telah menyempurnakan dan memperbarui Perjanjian IJEPA agar lebih modern," ujar Mendag Zulkifli Hasan, dalam siaran pers Kemendag.

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, cakupan Protokol Perubahan I JEPA meliputi amandemen serta peningkatan komitmen untuk bab perdagangan barang, perdagangan jasa termasuk niaga elektronik (e-commerce), pergerakan orang perseorangan (Movement of Natural Persons/MNP), kerja sama, kekayaan intelektual, serta pengadaan bar ang dan jasa pemerintah.

Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, untuk perdagangan barang, Jepang akan memperbaiki akses pasar untuk 112 pos tarif produk Indonesia. Produk tersebut, antara lain, produk segar dan olahan ikan termasuk tuna, cakalang , lobster dan kerang; buah - buahan; makanan dan minuman; serta bahan kimia organik. Sedangkan, Indonesia akan memperbaiki akses pasar untuk 25 pos tarif produk Jepang, antara lain, produk besi dan baja, serta otomotif.

Sementara itu, untuk perdagangan jasa, kedua pihak sepakat memperluas akses pasar bidang perbankan serta mengembangkan kapasitas di bidang real estate dan transportasi. Indonesia dan Jepang juga menyepakati bab e-commerce untuk memfasilitasi perkembangan perdagangan melalui sistem elektronik.

Untuk MNP, kedua negara sepakat menambah masa kerja perawat dan pengasuh (caregiver) Indonesia di Jepang, menyempurnakan prosedur imigrasi dan penempatan, serta meningkatkan perluasan pasar kerja tenaga kerja Indonesia di Jepang melalui pembahasan liberali sasi lebih lanjut untuk profesi lainnya.

"Dengan Perubahan Protokol IJEPA, ekspor Indonesia ke Jepang pascaimplementasi IJEPA diproyeksikan meningkat rata-rata 11,6 persen per tahun (2024 - 2033). Sementara itu, ekspor Indonesia ke Jepang diproyeksikan mencapai nilai USD 35,9 miliar pada 2028, naik 58 persen dari nilai ekspor 2023 senilai USD 20,8 miliar," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Ke mendag RI Djatmiko Bris Witjaksono mengungkapkan, melalui Protokol Perubahan IJEPA, Jepang memberikan tambahan pengurangan dan penghapusan tarif bea masuk untuk produk-produk ekspor potensial Indonesia, termasuk produk perikanan segar dan olahan yang menja di kepentingan nasional.

Jepang setuju mengeliminasi tarif untuk produk olahan tuna dan cakalang sehingga Indonesia kini memiliki preferensi tarif yang setara dengan pesaing di kawasan seperti Thailand dan Filipina. "Di sisi lain, Jepang juga menambah ku ota untuk impor pisang dan nanas asal Indonesia yang bisa mendapatkan tarif nol persen," terang Djatmiko.

Djatmiko menambahkan, Protokol Perubahan IJEPA mencakup perubahan dan penyempurnaan teks perjanjian peningkatan komitmen akses pasar. "Prokokol ini di harapkan semakin membuka pasar Jepang untuk produk Indonesia. Sebagai tindak lanjut penandatanganan, kedua negara akan memulai proses ratifikasi yang diharapkan dapat diselesaikan pada 2025," imbuhnya.

IJEPA merupakan perjanjian perdagangan bilateral pertama Indonesia yang diberlakukan sejak 2008. Sesuai ketentuan IJEPA, kedua negara akan melakukan General Review untuk mengevaluasi pemberlakuan perjanjian lima tahun pascaimplementasinya. Sebelumnya, kedua negara telah melaksanakan perundingan General Review I JEPA pada periode 2015 - 2019 dan menghasilkan laporan bersama ( joint report ) sebagai basis merundingkan Protokol Perubahan IJEPA. Penyelesaian perundingan Protokol Perubahan IJEPA sebelumnya telah diumumkan di Tokyo, Jepang pada 16 Desember 2023.

Perdagangan Indonesia - Jepang

Perdagangan bilateral Indonesia dan Jepang tumbuh positif 9,93 persen dalam lima tahun terakhir (2018 - 2023) dan Indonesia selalu mencatatkan surplus. Pada 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 37,3 miliar. Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD 20,8 miliar sedangkan nilai impor Indonesia dari Jepang sebesar USD 16,5 miliar. Pada 2023 tersebut, Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 4,2 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang , antara lain, batu bara, bijih tembaga, gas alam, nikel, serta limbah dan skrap logam mulia. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Jepang, antara lain, produk baja, kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang, katoda, dan transmisi kendaraan (gearbox).

Editor: Gokli