Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Airlangga Sebut Program Prakerja Bakal Berlanjut di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Oleh : Redaksi
Jumat | 09-08-2024 | 20:04 WIB
menko-airlangga1612.jpg Honda-Batam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut Program Kartu Prakerja bakal berlanjut di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Iya," ucap Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Ia mengatakan bahwa kehadirannya untuk melaporkan capaian-capaian pada program Prakerja kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden, kata dia, meminta agar program tersebut turut dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

"Saya laporkan mengenai Prakerja, capaian-capaiannya baik dan kemudian ke depannya beliau juga minta supaya itu masuk di dalam APBN 2025," kata Airlangga.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk kembali melanjutkan Program Kartu Prakerja pada 2024 ini dengan kuota peserta 1,1 juta orang yang ditandai dengan pembukaan gelombang penerimaan ke-63 sejak 23 Februari lalu.

Masing-masing peserta Prakerja dalam skema normal saat ini akan merasakan nilai manfaat Rp 4,2 juta per orang, dibagi Rp 3,5 juta untuk dana pelatihan, Rp 600 ribu insentif dan Rp 100 ribu setelah mengisi survei.

Pada 2024, program Prakerja berkolaborasi dengan lebih banyak lembaga pelatihan untuk menyediakan berbagai pelatihan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Prakerja juga menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal, juga mendorong keterlibatan lembaga pelatihan di banyak daerah.

Selain itu, moda pelatihan juga ditambah dengan adanya asynchronous berupa moda pembelajaran mandiri. Metode ini memiliki keunikan karena pelatihan harus diakses sesuai alur yang disampaikan dan tidak bisa dilewati maupun dipercepat.

Meski mode itu bisa memberikan fleksibilitas, namun moda itu membutuhkan komitmen personal yang lebih tinggi dari penggunanya.

Sumber: ANTARA
Editor: Yudha