Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Langkah Tegas Singapura Sikapi Film Anti-Islam adalah Prinsip Negara
Oleh : Redaksi/M
Selasa | 16-10-2012 | 12:06 WIB
Teo_Chee_Hean.jpg Honda-Batam
Teo Chee Hean, foto:CyberitaAsia

SINGAPURA, batamtoday - Pemerintah Singapura akhirnya menjelaskan alasan mendasar atas sikap tegas yang diambil menanggapi munculnya film anti-islam "The Innocence of Muslims" di laman Youtube. Semua yang dilakukan pemerintah, termasuk mendesak agar Google memblokir akses terhadap film itu adalah prinsip negara yang selalu mengedepankan kehidupan pluralis.


Berbicara di depan parlemen, Senin(15/10/2012) malam, Wakil Perdana Menteri Singapura yang merangkap Menteri Urusan Dalam Negeri, Teo Chee Hean, menyebut sikap tegas untuk menutup akses terhadap film Innocence of Muslim dilakukan agar tidak terjadi perpecahan sebagaimana reaksi di belahan dunia lain atas film tersebut.

"Langkah tegas pemerintah sikapi film anti-Islam adalah prinsip negara," tegasnya. 

Teo juga merasa khawatir, jika benar insiden yang tidak diinginkan sempat meletus di Singapura sebagai buntut dari film itu maka sudah dipastikan akan membawa dampak yang sangat buruk. Kondisi tersebut juga dapat merusak tatanan pluralisme di Singapura yang selama ini cukup kondusif.

"Selain membuat permohonan kepada Google, Kementerian Ehwal Dalam Negeri (MHA) juga melakukan komunikasi dengan pemimpin masyarakat dan agama bagi menekankan agar tetap menjaga sikap toleransi terhadap agama lain, dan memperkukuhkan komitmen kita kepada keamanan dan kestabilan sosial," katanya.

Seperti diketahui, Singapura, bersama beberapa negara lain termasuk Malaysia dan Indonesia, telah mengirimkan nota protes sekaligus permintaan blokir terhadap film yang sangat melecehkan tersebut..

Walaupun tiada insiden buruk dilaporkan di Singapura, beberapa gerakan protes dilaporkan di beberapa negara jiran termasuk Malaysia, Indonesia, Filipina dan Thailand.