Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diterpa Kasus Rasis, Melayu Singapura Harus Bangkit
Oleh : Redaksi/M
Sabtu | 13-10-2012 | 17:39 WIB
Dr_Fatimah_Lateef.jpg Honda-Batam
Anggota Parlemen Singapura, Dr Fatimah Lateef, foto:CyberitaAsia

SINGAPURA, batamtoday - Masyarakat Melayu semestinya mampu menjadikan insiden rasis yang dilontarkan Amy Cheong sebagai cambuk untuk kembali bangkit dan berjuang lebih gigih lagi dalam menata kehidupan mereka. Bukan sebaliknya, malah larut dalam kemarahan yang tentu saja akan membuat Melayu makin terpuruk dikemudian hari.


Demikian ditegaskan Anggota Parlemen Singapura, Dr Fatimah Lateef, menanggapi kasus rasis yang merebak di Singapura baru-baru ini.

"Sebaiknya episode ini dijadikan moment untuk kita sama-sama bangkit guna memastikan kehidupan harmoni di Singapura dapat terus terjaga," katanya, dikutip dari CyberitaAsia, Sabtu(13/10/2012). 

Menurut Fatimah, meski secara kuantitas jumlah etnis Melayu di Singapura sangat sedikit, bukan berarti dalam urusan apapun kelompok ini harus merasa kecil atau dikecilkan. Bahkan dengan kondisi seperti itu, akan membuat masyarakat Melayu dapat membangun komunikasi yang lebih solid lagi.

"Meski status kita sebagai minoritas tapi saya secara pribadi tidak menganggap kondisi ini mengkerdilkan. Sebaliknya, ini adalah moment dimana kita bisa belajar berbagai hal dari beragam golongan yang ada di Singapura. Jangan pernah menganggap komentar rasis yang dilontarkan Amy Cheong sebagai bentuk intervensi mayoritas terhadap minoritas, tapi ini episode dimana kita bisa belajar kembali menata semua. Introspeksi terhadap berbagai hal demi membangun Singapura yang harmoni," tulis Fatimah di laman Facebooknya.

"Masalah yang menjatuhkan kita bukan hal yang mengherankan. Orang akan memberi komentar berdasarkan tanggapan mereka secara pribadi dan itu sah-sah saja, tapi sebagai rakyat yang sadar akan kehidupan berbangsa dimana kita dituntut untuk menerima semua golongan, maka ita harus tetap menjaga rasa empati secara objektif terhadap orang lain," tuntasnya.