Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

9 Investor Tanam Investasi Rp 4 Triliun di Karimun
Oleh : khn/dd
Sabtu | 13-10-2012 | 09:58 WIB
mou-karimun.gif Honda-Batam
Penandatangan nota kesepahaman investasi sembilan investor di Karimun.

KARIMUN, batamtoday - Ulang tahun ke-13 Kabupaten Karimun yang jatuh di hari Jum'at (12/10/2012) kemarin, membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.  Sebanyak sembilan investor dalam luar negeri, menanamkan modalnya dengan nilai investasi sebesar Rp 4 triliun.


Kesungguhan itu dituangkan ke dalam Nota Kesepahaman (MoU), antara sembilan investor tadi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun, yang disaksikan Ketua Badan Pengusahaan Kawasan (BPK) Karimun.

Sehingga, tingkat pengangguran di Karimun yang pada tahun 2000 yang lalu sebesar 13,5 persen dan sekarang ini tinggal 6 persen lagi itu, diharapkan nantinya semakin terkikis, hingga angka pengangguran itu mencapai  nol persen. Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi Karimun sendiri secara otomatis akan naik dari yang ada sekarang ini.

Acara  yang diadakan di depan Rumah dinas Bupati Karimun itu, juga dihadiri perwakilan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Bahkan Wakil (Wamen) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Rubi Rubiandini Suharsyah terlihat sebangku dengan Gubernur Kepri HM Sani.

Selain Gubernur Kepri, Kapolda Kepri Brigjen Pol. Yotje Mende, Kajati Kepri serta instansi vertikal di tingkat Provinsi Kepri, juga turut menyemarakkan meriahnya ultah Karimun yang ke-13 tersebut. Dan tidak ketinggalan, perwakilan dari masing-masing Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepripun, ikut andil menyaksikan kemeriahan peringatan ulang tahun.

Sedangkan dari Kabupaten Karimun sendiri, para SKPD, Muspida/ Muspika, tokoh masyarakar, para pengusaha serta Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Karimun, sudah terlebih dahulu mengisi bangku yang disediakan Panitia penyelenggara.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Rubi Rubiandini Suharsyah mengatakan bahwa Indonesia baru saja ditetapkan sebagai negara ke-16 dunia, dan tahun 2016 mendatang menduduki peringkat ke-7 dunia, sebagai negara maju.

Penilaian itu katanya lagi diberikan oleh negara-negara maju yang tergabung di dalam OECD. Bahkan setelah diteliti lebih jauh, ternyata Indonesia memiliki ekonomi menengah yang sangat kuat. Sehingga dia berpesan agar pemerintah daerah jangan pernah menolak investor yang akan masuk ke masing-masing daerah.

Sebab hal itu katanya lagi sangat berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam kurun waktu yang tidak bisa ditentukan.

"Industri besar, memerlukan waktu yang lama untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh daerah tersebut. Namun industri skala menengah, pengembalian modalnya juga cepat. Sedangkan industri kecil, paginya diolah, maka sore harinya bisa mendapatkan hasil," terangnya

Kendati demikian, penanaman investasi itu bukan hanya  terletak pada pembangunan fisik bangunan dan jalan semata. Namun menjadikan masyarakat setempat memiliki pola pikir yang lebih maju, merupakan pondasi investasi pemerintah, terhadap masyarakatnya.

"Gunakan putra daerah, walaupun levelnya masih belum memadai sebagai pekerja di Industri yang ada ini. Kalau perlu, suruh pelaku usaha tersebut menyewa tenaga ahli untuk mengajarkan ilmunya ke guru-guru yang ada di Karimun ini. Sehingga para guru tersebut mampu mewariskan ilmunya itu ke anak didik dan masyarakat Karimun," katanya.

Efek positif lainnya, tambahnya lagi, industri tersebut tidak perlu lagi mendatangkan tenaga ahli dari luar, sebab Karimun sendiri telah memiliki bibit-bibit yang levelnya setarap dengan tenaga ahli dari luar tersebut.

Sementara itu Gubernur Kepri, HM Sani mengatakan bahwa Presiden SBY memberikan target capaian sebesar 10 persen kepada Provinsi Kepri,  untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Namun target itu menurutnya akan tercapai jika terjalin kerjasama yang harmonis antar kepala daerah di Kepri ini.

"Secara makro, investasi Rp 1 triliun akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita sebesar 1 persen. Jadi, dengan bertambahnya investor maka pertumbuhan ekonomi Kepri secara otomatis akan naik dari yang ada sekarang ini yakni sebesar 7,6 persen," jelasnya.

Untuk itu Gubernur menghimbau agar setiap Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepri agar berlomba-lomba mendatangkan investor baik yang berskala lokal maupun berskala internasional.

"Mari bersama kita bangun Provinsi Kepri yang kita cintai ini. Sebab apapun yang hendak kita capai, tergantung dari apa yang ada di tangan kita," pungkasnya.

Bupati Karimun, Nurdin Basirun mengatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun saat ini telah mencapai 250 miliar per tahunnya atau meningkat sekitar 7,8 persen.

Sehingga, modal yang ditanamkan para investor industri menengah dan tinggi tersebut tentunya akan mendongkrak PAD Karimun di tahun mendatang.

"Karimun ini bukan hanya berbatasan dengan Malaysia dan Singapura. Terlebih  berbatasan langsung dengan Asia Pasifik. Sebab kapal yang lewat dan singgah di Karimun, membawa bendera negaranya masing-masing. Jadi peluang itulah yang menjadikan karimun sebagai primadona investasi bagi para investor lokal maupun internasional, menanamkan modalnya di Karimun," jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Nurdin menjelaskan bahwa perusahaan raksasa Eni Saipem telah mengontrak pelatih dari akademi klub sepakbola Italia, Inter Milan selama 6 Bulan untuk melatih pemain sepakbola Karimun. Sehingga diharapkan, PS Karimun mampu menunjukkan taringnya di tingkat nasional dan internasional.