Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SKK Migas Optimis Potensi Hulu Migas Sangat Besar Peningkatan TKDN Libatkan Vendor Lokal
Oleh : Aldy
Rabu | 03-07-2024 | 12:24 WIB
dwi-sujipto-skk-migas.jpg Honda-Batam
Kepala SKK Migas, Dwi SoeTjipto migas pada acara Pre IOG SCM & NCB Summit 2024 yang diadakan di Batam pada 3 dan 4 Juli 2024 di Hotel Radisson & Convention Center (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menegaskan bahwa potensi Hulu migas masih sangat besar.

Untuk itu pihaknya mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri hulu migas melibatkan Vendor lokal.

Hal tersebut disampaikan oleh Tim SKK migas pada acara Pre IOG SCM & NCB Summit 2024 yang diadakan di Batam pada 3 dan 4 Juli 2024 di Hotel Radisson & Convention Center.

Kepala SKK Migas, Dwi SoeTjipto, menyampaikan bahwa pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas mencapai nilai fantastis, yaitu sekitar USD5 miliar atau setara dengan Rp 75 triliun per tahun.

Dari jumlah tersebut, 58 hingga 60 persen merupakan peluang bagi pelaku usaha nasional untuk terlibat melalui Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Nilai TKDN yang besar ini, sekitar Rp 45 triliun per tahun, menjadi peluang besar bagi industri nasional. Namun, salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah terkait kualitas dan ketepatan waktu," ujar Dwi, saat dijumpai di Radisson.

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan, forum ini dimaksudkan supaya ada kolaborasi antara pelaku hulu migas. Sebab, dengan nilai yang cukup besar, tentu ada tantangan yang akan dihadapi. Diantaranya kualitas dan ketepatan waktu.

Selain itu, pada 2024 ini Investasi bisa mencapai sekitar 17 miliar dollar atau setara dengan Rp 240 triliun. Ditambah lagi adanya peningkatan dari segi pengeboran.

"Oleh sebab itu, antara kontaktor dan vendor harus saling memiliki pemahaman yang sama, sehingga implementasi kolaborasi disampaikan dalam forum ini," kata Dwi

Selain itu, Dwi juga menekankan bahwa forum IOG SCM & NCB Summit 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antara para pemangku kepentingan dalam industri hulu migas, termasuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan vendor.

"Melalui forum ini, kami harapkan terjadi peningkatan pemahaman antara KKKS dan vendor. KKKS membutuhkan vendor, dan vendor perlu memahami kebutuhan KKKS. Dengan demikian, vendor dapat memenuhi kebutuhan KKKS dengan lebih baik," jelas Dwi.

Sementara, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko menyebutkan, bahwa kegiatan pengeboran terus meningkat dan diharapkan bisa dipenuhi oleh kemampuan nasional.

Forum ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman antara KKKS dan vendor, sehingga kebutuhan proyek dapat dipenuhi dengan lebih baik.

Apalagi di Kepri, khususnya di Kota Batam memiliki banyak perusahaan-perusahan yang berpotensi menjadi produsen dan konsumen dari kegiatan hulu migas di Kepri.

Dengan semakin banyaknya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan dalam rantai pasok hulu migas, diharapkan kemampuan TKDN terus meningkat dan proyek-proyek migas dapat berjalan lebih efisien, tepat waktu, dan berkualitas tinggi.

"KKKS dengan vendor bisa saling memahami posisi masing-masing. Sehingga KKKS bisa membutuhkan vendor, dan vendor mengetahui kebutuhan KKKS, maka diharapkan memenuhi kebutuhan KKKS sesuai yang dibutuhkan," jelas Rudi.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri, Luki Zaiman Prawira berharap agar penyediaan produk-produk yang ada dapat melibatkan vendor pihak ketiga dari wilayah Kepri.

"Ini peluang yang harus kita tangkap. Selain itu, ada tantangan yang harus dipenuhi oleh vendor-vendor dalam negeri," kata Luki.

"Kita juga meminta mereka berkomitmen meningkatkan kemampuan TKDN. Ini peluang besar meningkatkan kualitas pemain-pemain kita. Sehingga dengan potensi ini, ada perputaran uang di Kepri," tambahnya.

Menurutnya Provinsi Kepri, memiliki potensi alam yang sangat kaya, termasuk migas seperti yang berada di Kabupaten Anambas dan Kabupaten Natuna yang bisa dieksplorasi.

Editor: Surya