Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lecehkan Etnis Melayu, Petinggi Gerakan Buruh Singapura Dipecat
Oleh : Redaksi/M
Selasa | 09-10-2012 | 11:51 WIB
Amy_Cheong.jpg Honda-Batam
Asisten Direktur Gerakan Buruh Singapura (NTUC), Amy Cheong, foto:FACEBOOK

SINGAPURA, batamtoday - Lantaran mengeluarkan komentar berbau rasis di akun Facebook, Amy Cheong, seorang Asisten Direktur Gerakan Buruh Singapura (NTUC) dipecat dari jabatannya. Pemecatan tersebut diumumkan di media massa secara lansung oleh Presiden NTUC sekaligus Menteri Tenaga Kerja, Lim Swee Say, untuk meredam ketegangan lebih lanjut di Singapura.


Berdasarkan pemberitaan media setempat, Selasa(9/10/2012), Lim Swee Say tidak ingin keharmonisan antar Ras di Singapura terganggu hanya karena mempertahankan tokoh buruh perempuan Singapura itu. Apalagi perdebatan antar warga Singapura pasca munculnya komentar rasis tersebut sudah sangat memanas. 

"Kami mempunyai dasar toleransi yang tinggi dan tidak menerima sembarang komentar yang digunakan atau tindakan yang diambil anggota kami yang mengandung unsur rasis," katanya.

Seperti diketahui, Amy Cheong yang menjabat sebagai Asisten Direktur NTUC mengeluarkan komentar yang menyindir kelompok Melayu yang sering menggelar pesta pernikahan di kolong blok untuk menghemat biaya. Dalam komentarnya Ia menulis: "Majlis perkahwinan di kolongkolong blok harus dilarang. Sekiranya anda tidak mampu menganjurkan perkahwinan yang sempurna, anda tidak sepatutnya bernikah" 

Tidak hanya itu, perempuan alumnus Universitas Western Australia itu juga menulis status: "orang Melayu sepatutnya membelanjakan wang untuk majlis perkahwinan yang sempurna supaya kadar perceraian orang Melayu tidak menjadi tinggi" 

Komentar-komentar itu lansung menuai reaksi keras dari kalangan Melayu, terutama mereka yang juga tergabung dalam NTUC. Komentar Amy Cheong tersebut dianggap sangat merendahkan suku Melayu sebagai RAS yang mendiami Singapura paling awal. Pengguna Internet telah membanjiri laman Facebook NTUC sejak petang kemarin, mereka mendesak supaya pergerakan buruh memecatnya.

"Kami memohon maaf kerana ini telah berlaku. Kami telah memberikan nasihat kepada Cheong dan menekankan betapa serius tindakannya itu. Beliau mengaku menyesal dan telah memohon maaf," tuntas Lim Swee Say.