Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dianggarkan dalam APBD-P 2012

Biaya Listrik untuk Gelar TTG Capai Rp 1,3 Miliar
Oleh : chr/dd
Senin | 08-10-2012 | 17:02 WIB
sani.JPG Honda-Batam
Gubernur Kepri, HM Sani.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Biaya penyambungan listrik beserta jaringannya untuk mendukung acara Gelar Teknologi Tepat Guna di Harbour Bay pada 10 hingga 14 Oktober 2012 mendatang mencapai Rp 1,3 miliar.


Besaran anggaran untuk mendukung iven nasional selama empat hari itu dialokasikan dari APBD Perubahan Provinsi Kepri 2012 yang disahkan Senin (8/10/2012).

Gubernur Kepri HM Sani mengatakan anggaran untuk listrik dan jaringannya selama iven GTTG itu berlangsung diambilkan dari pos anggaran belanja langsung Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Sementara itu, terkait pergeseran anggaran hingga mencapai Rp 2,471 triliun dalam APBD P yang disahkan hari ini digunakan untuk membiayai sejumlah belanja pemerintah.

Diantaranya adalah, belanja langsung untuk membiayai Belanja Pegawai sebesar Rp 34,493 miliar, dalam hal menambah kekurangan gaji dan tunjangan pegawai di Provinsi Kepri.

"Selain itu ada juga belanja hibah dan bantuan sosial yang bertambah Rp 55,189 miliar yang diperuntukkan untuk pembangunan Masjid Raya Tanjungpinang, pembangunan Embarkasi Haji Batam serta tambahan insentif guru," kata Sani.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kepri juga memberikan belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota serta pemerintah desa sebesar Rp 7,79 miliar. Terdapat juga pergeseran program dan kegiatan di beberapa dinas SKPD seperti anggaran belanja langsung pada Dinas Pekerjaan Umum untuk kegiatan, pemeliharaan jalan dan JJembatan dari Rp 9,100 miliar menjadi Rp 10,415 miliar.

"Selain itu, ada juga dana untuk pengadaan water canon menjadi Rp 400 juta yang semula tidak dianggarkan, dana belanja untuk pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan pada Rumah Sakit Umum Tanjungpinang sebesar Rp 2,4 miliar guna memenuhi obat serta seiring dengan meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit itu," sebut HM.Sani.

"Terkait dengan perubahan kebijakan pembiayaan, kami sampaikan adanya perubahaan yang dilakukan pada komponen Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SILPA) yang semula sebesar Rp 373,08 miliar menjadi Rp 288,89 miliar, atau turun sebesar Rp 84 miliar," pungkas HM Sani.