Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dalam Pemberitaan Penimbunan BBM PT Ganda Sari

Nur Syafriadi Sebut Ada Media yang Tidak Punya Etika
Oleh : chr/dd
Jum'at | 05-10-2012 | 16:50 WIB
Nur-Syafriadi.gif Honda-Batam
Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Terkait pemberitaan penimbunan dan dugaan mafia BBM yang dilakukan PT Ganda Sari Petra Mandiri di Kepri, Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi mengatakan ada media yang mengaku punya nama tetapi tidak punya etika karena di saat semua media memuat pemberitaan kasus tersebut, justru berita di media tersebut tidak timbul atau termuat.


Hal itu dikatakan Nur Syafriadi pada sejumlah wartawan, usai menghadiri Upacara HUT-TNI ke 67 di Pangkalan Udara TNI-AL Km 12 Tanjungpinang, Jumat (5/10/2012).

"Saya sangat menyayangkan, koran yang selama ini memiliki nama di Kepulauan Riau, namun dalam hal ini, etika pers-nya tidak ada. Kita tidak tahu, apakah ada yang ikut di dalamnya melindungi, atau bagaimana, Wallahualam," kata Nur Syafriadi tanpa menyebut media itu secara jelas.

Harusnya tambah Nur, sebagai pers dan media ternama di Kepri, dapat mencari kebenaran, karena hal itulah tugas media yang mencari dan menggali kebenaran yang sebenar-benarnya.

"Jadi dalam kasus ini, (penimbunan BBM PT Ganda Sari-red.) sangat aneh kelihatannya. Media lain beritanya hadir dan termuat semua, sementara media tersebut tidak menerbitkan," ujarnya lagi.

Nur juga mengatakan, dalam sidak yang dilakukan DPRD Kepri beberapa waktu lalu, wartawan dari media tersebut juga hadir. Namun keesokan harinya, berita yang sebelumnya telah ditunggu-tunggu DPRD, ternyata tidak muncul di dalam media itu.

"Ya, tentunya hal ini sangat kita sayangkan, tidak ada pemberitaan penimbunan BBM dan bunker PT Ganda Sari yang termuat di media ini," ungkapnya lagi.

Selain merasa aneh, Nur juga mengatakan ada sesuatu hal yang salah dalam media tersebut. Namun demikian, dirinya menyatakan akan melihat seperti apa, atau mungkin ada orang-orang atau oknum-oknum tertentu bermain di dalamnya.