Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gebrak Pertanyakan Rencana Kehadiran SBY di Harbour Bay
Oleh : dodo
Kamis | 04-10-2012 | 11:37 WIB
Uba-Ingan.gif Honda-Batam
Uba Ingan Sigalingging, ketua LSM Gebrak Batam.

BATAM, batamtoday - Perhelatan Gelar Teknologi Tepat Guna yang digelar di Harbour Bay pada Rabu (10/10/2012) mendatang menjadi pertanyaan besar bagi LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak). Gebrak menengarai adanya agenda tersendiri bagi Gubernur Kepri menempatkan acara yang direncanakan akan dihadiri Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono itu di Harbour Bay.


Pasalnya, Pelabuhan Harbour Bay masih menyisakan masalah hingga saat ini, bahkan Kejagung sudah menetapkan bos Harbour Bay, Jong Hoa, sebagai tersangka korupsi yang telah merugikan negara lebih dari Rp 50 miliar.

Dalam sebuah diskusi, Kamis (4/10/2012) di Batam Center, Ketua Gebrak Uba Ingan Sigalingging mengungkapkan kekecewaannya dengan langkah Gubernur Kepri HM. Sani menempatkan acara bertaraf nasional itu di area bermasalah.

Namun, kata Uba, Gebrak akhirnya menyambut baik kedatangan SBY kali ini. Menurutnya, Gebrak sudah menyiapkan berbagai langkah dalam menyambut kedatangan SBY, termasuk menyiapkan daftar berbagai kasus hukum di Kepri yang belum tuntas.

Dalam daftar yang sudah disiapkan Gebrak, Uba membocorkan beberapa diantaranya, seperti kasus Harbour Bay, kasus bansos yang diduga melibatkan wali kota yang juga Ketua DPC Demokrat Kota Batam Ahmad Dahlan serta dugaan suap alih fungsi hutan lindung Dam Baloi.

Berbagai kasus yang akan disampaikan, kata Uba, tidak hanya disampaikan dalam bentuk dukumen tapi juga dalam beberapa spanduk yang akan kita ditempatkan di sekitar Pelabuhan Harbour Bay, salah satunya bertuliskan "Tuntaskan Kasus Harbour Bay, Tangkap Jong Hoa".

Penanganan berbagai kasus penyelewengan BBM subsidi juga akan disampaikan kepada SBY. Soalnya beberapa kasus penyelewengan solar subsidi yang terungkap di Batam tak pernah sampai ke pengadilan. Kinerja Kapolreta Barelang dalam hal ini menjadi pertanyaan besar bagi Gebrak.

"Gebrak bukan meminta SBY mengintervensi penanganan bebagai kasus yang akan kita sampaikan. Tapi paling tidak SBY tahu berbagai ketidakberesan dalam pemerintahannya, sehingga dia akan memerintahkan para aparatnya untuk mengusut tuntas kasus-kasus yang kita sampaikan," ujar Uba yang didampingi sejumlah pengurus Gebrak lainnya.