Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belum Kucurkan Dana, Kantor Genneva Kembali Diduduki Pelanggan
Oleh : Redaksi/M
Rabu | 03-10-2012 | 10:18 WIB
Pelanggan_genneva.jpg Honda-Batam
Pelanggan Genneva saat mendatangi kantor perushaan investasi emas tersebut di Orchard Tower, foto:CyberitaAsia

SINGAPURA, batamtoday - Puluhan orang kembali menyerbu kantor perusahaan investasi emas, Genneva Pte Ltd di Orchard Towers. Mereka menuntut pihak perusahaan segera mencairkan total dana yang sudah diinvestasikan selama ini.


Diberitakan CyberitaAsia, Rabu(3/10/2012), puluhan orang yang datang merupakan pelanggan yang selama ini telah menanamkan sejumlah uangnya untuk berinvestasi di Genneva. Hanya saja perusahaan tersebut gagal membayarkan keuntungan sebagaimana telah dijanjikan sebelumnya. 

Polisi terlihat berjaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Kami datang untuk meminta penjelasan mengenai kapan pembayaran dilakukan, karena selama ini kami belum dapat kepastian," kata Lela (bukan nama sebenarnya). 

Sementara itu, terkait penipuan yang dilakukan perusahaan investasi 'bodong' tersebut, sejumlah korban telah membuat satu perkumpulan untuk menyatukan persepsi. Selain membuat laporan polisi dan menyiapkan pengacara, mereka kini telah bergerak dengan mengandalkan laman web di internet untuk mengumpulkan korban-korban lain yang mungkin belum terdaftar. 

Diperkirakan jumlah korban penipuan Genneva sudah terlalu banyak. Apalagi diketahui perusahaan tersebut sudah berdiri sejak 2008. Meski belum ada data resmi, namun sejumlah pihak memperkirakan korban lebih dari 10 ribu orang dengan perkiraan antara 25 hingga 30 persen diantaranya berasal dari Indonesia.

Penjelesan resmi dari Genneva menyebutkan, ada kesalahan dalam pengurusan perusahaan tersebut. Seperti dituturkan pengacaranya, Mathew Kurian, kesalahan dan penipuan ini dilakukan oleh karyawan Genneva di Singapura. Dan pihak Genneva sendiri sudah melaporkan hal tersebut ke kepolisian Singapura. 

Genneva Pte Ltd dimiliki empat orang masing-masing tiga warga Malaysia, Marcus Yee, Ng Poh Weng dan Chin Wai Leong, dan seorang warga Singapura Leow Wee Khong.

"Tiga warga Malaysia adalah penggagas bisnis investasi emas tersebut, dan mereka diduga terlibat dalam pemindahan dana secara tidak sah di Malaysia. Perusahaan Genneva di Malaysia sendiri sudah disegel polisi," terang Mathew Kurian.