Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perampokan di Batam Marak, Pengungkapan Nyaris Tak Terdengar
Oleh : hz/dd
Selasa | 02-10-2012 | 16:42 WIB
perampokan-vihara.gif Honda-Batam
Perampokan Vihara Purnama di Nongsa, salah satu dari sekian kasus perampokan yang belum bisa diungkap polisi hingga kini.

BATAM, batamtoday -  Kasus perampokan yang menimpa pedagang bensin eceran di kampung tua Bakau Serip Nongsa menambah satu lagi kasus perampokan yang terjadi di sepanjang tahun 2012 ini yang terjadi di Batam.


Catatan batamtoday, sudah terjadi 11 kasus perampokan dan pembobolan di sepanjang tahun 2012. Diawali dengan kasus perampokan Vihara Purnama Mahaya, Sambau, Kamis (12/2/12), sekitar pukul 3.30 WIB dini hari.

Kawanan rampok bersenjata tajam ini berhasil melumpuhkan korban, dan kemudian membawa kabur barang berharga seperti dua buah laptop, sembilan unit handphone, dua buah kamera digital, empat buah kotak amal, uang tunai Rp2,8 juta, S$ 490, sepeda motor Honda Supra Fit BP 2517 DQ, Yamaha Vega ZR BP 4734 ET, dan kunci mobil Toyota Estima.

Peristiwa perampokan kemudian menimpa bos sembako Akau Lim (50), bos sembako di ruko Perumahan Cahaya Garden I, Bengkong, Rabu (16/5/2012) sekitar pukul 2.00 WIB dini hari. Pelaku sempat menyekap bos sembako dan dua orang karyawannya lalu kabur dengan membawa uang tunai Rp10 juta dan barang dagangan milik korban.

Selanjutnya perampokan terjadi di dua tempat dimana waktunya hampir bersamaan, yakni Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) di Batam Centre dan Kantor Pos cabang Bengkong, pada Kamis (31/5/2012) pukul 03.00 WIB dini hari.

Di kantor BPS Batam yang berada di samping Perumahan Bukit Palem Permai, Batam Centre kawanan rampok berparang dan bersebo ini berhasil menggasak uang tunai Rp2,8 juta yang disimpan dalam brankas, empat unit laptop dan delapan unit handphone.  

Hanya mobil dinas Isuzu Panther plat merah BP 1002 C milik Kantor BPS yang kemudian ditemukan di daerah SMU 3 Bandara Hang Nadim yang ditemukan satu hari setelah kejadian.

Sedangkan di Kantor Pos Bengkong, pelaku berhasil membawa kabur brankas yang berisi uang tunai senilai lima juta rupiah dan benda-benda pos.

Kemudian perampokan dan pembobolan brankas terjadi di kantor developer PT Bayu Pariama Batam yang berada di Komplek Pertokoan Kuda Putih Blok A/2, Sei Panas Senin (11/6/2012). Pelaku berhasil membawa kabur brankas yang berisikan uang jutaan rupiah dan surat-surat berharga milik perusahaan.

Di hari yang sama, pelaku juga melakukan aksi di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Nagoya, namun ditempat ini pelaku gagal mendapatkan hasil dikarenakan pengaman di kantor tersebut cukup ketat.

Sekolah Kalista Batam Centre menjadi target perampokan satu bulan selanjutnya, perampok bersebo yang berjumlah enam orang, pada Jumat (13/7/2012) sekitar pukul 3.00 WIB. Dalam perampokan pelaku terlebih dahulu melumpuhkan dua sekuriti, Imam dan Alif dan kemudian membawa kabur uang dalam brankas senilai Rp149 juta.

Dua minggu berselang, Sukarman (49), karyawan PT Tunas Jaya Sanur menjadi korban perampokan di jalan raya Nongsa, tepatnya di depan Batam View Resort, Jumat (25/7/2012) sekitar pukul 11.00 WIB, usai mengambil uang di Bank BNI, Botania Garden.

Kasus pembobolan brankas kembali terjadi di Batam, kali ini pelaku perampokan berhasil membawa kabur uang sebesar Rp40 juta milik PT Virgotama Indonesia yang beralamat di Jalan Laksamana Bintan nomor 10, Sei Panas, Senin (6/8/2012) sekitar pukul 21.00 WIB.

Di bulan September, kasus perampokan dan pembobolan brankas terjadi di dua tempat di Bengkong, pertama, Jumat (28/9/2012) di kantor kontraktor alat berat PT Prospenta Nusa Pratama dimana pelaku membawa kabur brankas senilai jutaan rupiah milik perusahaan.

Terakhir, kawanan rampok bersenjata tajam ini berhasil mengambil uang tunai, perhiasan emas, handphone dan jam tangan milik korban Tika Kartika, warga Perumahan Green Town Blok A/6.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur beberapa waktu yang lalu mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Lapas Batam guna menindaklajuti kasus perampokan di Batam, yang diduga dilakukan oleh sindikat spesialis pembobol brankas. 

"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak lapas untuk mendapatkan nama-nama yang dicurigai dan merupakan sindikat spesialis pembobolan brankas," ujar Yos Guntur kepada batamtoday.

Yos menambahkan, pihaknya tengah menyelidiki modus yang selalu  mengincar brankas dalam setiap aksi mereka. 

Dalam penyelidikan petugas telah memeriksa sidik jari pelaku di tempat kejadian, lanjut Yos, dan mempelajari apakah ada kesamaan sidik jari dari pelaku dalam peristiwa yang terjadi selama ini.

Namun hingga kini, kesebelas kasus perampokan dan pembobolan brankas itu tak satupun terungkap dan menjadi pekerjaan rumah yang besar oleh jajaran Satreskrim Polresta Barelang.