Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Tetap Buka Kran Pekerja Asing
Oleh : Redaksi/M
Kamis | 27-09-2012 | 09:59 WIB
Lee_Kuan_Yew-batamtoday.jpg Honda-Batam
Lee Kuan Yew. foto:Mediacorp

SINGAPURA, batamtoday - Pemerintah Singapura tetap membuka peluang masuknya pekerja asing meski dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal ini dilakukan karena ada perasaan tidak nyaman dari pekerja lokal atas peningkatan jumlah pekerja asing dalam satu dekade terakhir.


Kebijakan penambahan pekerja asing terus dilakukan secara perlahan karena pada dasarnya Singapura sangat membutuhkan SDM yang tidak mungkin ditutupi hanya dengan mengandalkan penduduk tempatan.

Demikian diungkapkan mantan Perdana Menteri sekaligus menteri senior Singapura, Lee Kuan Yew dalam sesi dialog tadi malam, Rabu(26/9/2012). 

"Banyak penduduk mengadu karena melihat semakin banyak pekerja asing di MRT dan Bus dan mereka merasa sangat tertekan, tapi kita masih membutuhkan mereka untuk menggerakkan ekonomi Singapura," katanya, dikutip batamtoday dari ChannelNews Asia, Kamis(27/9/2012). 

Saat ini Singapura memiliki masalah yang serius terkait ketenagakerjaan. Penduduk negeri Pulau itu mengalami kemunduran jumlah populasi yang diprediksi akan semakin parah dalam beberapa tahun kedepan. Dari statistik resmi, jumlah kelahiran dan kematian tidak sebanding. Bahkan diperkirakan pada 2030 akan menjadi puncak Singapura kekurangan penduduk usia produktif, disisi lain jumlah penduduk usia lanjut akan semakin banyak pada tahun yang sama. 

"Kita sangat kekurangan tenaga kerja. Jumlah penduduk Singapura saat ini adalah 5,2 juta jiwa dan warga asing adalah sekitar 1,5 juta jiwa dan kita perlukan lebih banyak lagi," ujar Lee Kuan Yew.

"Pekerja asing akan dibawa pada kadar lebih rendah tetapi mereka sudah tentu perlu terus diambil," tuntasnya.