Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Catat Rp Rp 7,66 Triliun Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik
Oleh : Redaksi
Minggu | 21-01-2024 | 14:36 WIB
modal_ilustrasi_1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp 7,66 triliun selama periode 15-18 Januari 2024.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan aliran modal asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 5,52 triliun, melalui pasar saham sebesar Rp 650 miliar.

Pada saat yang sama aliran modal asing juga masuk melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 1,5 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 15 - 18 Januari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 7,66 triliun terdiri beli neto Rp 5,52 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 0,65 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 1,50 triliun di SRBI," ucap Erwin dalam keterangan resmi yang diterima pada Minggu (21/1/2024).

Bila dilihat secara kumulatif, dari 1 Januari sampai dengan 18 Januari 2024 transaksi yang terjadi adalah nonresiden beli neto Rp 5,72 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 9,83 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 13,67 triliun di SRBI.

BI mencatat level yield surat utang Amerika Serikat atau US Treasury Note tenor 10 tahun naik ke level 4,142% per Kamis (18/1/2024).

Sedangkan imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke 6,64% pada Jumat (19/1/2024). Nilai premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun naik menjadi 74,28 basis poin pada 18 Januari 2024 dari posisi tanggal 12 Januari 2024 sebesar 72,05 basis poin.

Sementara itu, data kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI menunjukkan posisi nilai tukar rupiah adalah Rp 15.628 per dolar AS pada Jumat (19/1/2024).

"BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin.

Sebelumnya Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan nilai outstanding-nya SRBI sudah mencapai Rp 296 triliun.

Adapun tujuan penggunaan instrumen SRBI adalah menarik aliran modal asing dan meningkatkan pendalaman pasar keuangan domestik .

"Kalau untuk yang menarik inflow sekarang kepemilikan non residen sudah mencapai Rp 75 triliun atau sekitar 25,5% dari outstanding," ucap Destry.

Dari sisi upaya pendalaman pasar keuangan, lelang SRBI di pasar sekunder juga cukup menarik minat investor sebab sudah lebih dari 40% SRBI diperdagangkan di pasar sekunder.

BI akan terus mendorong investor baik domestik maupun asing untuk terlibat di pendalaman pasar keuangan. Khususnya melalui pengenalan instrumen operasi moneter yang pro market.

"Kemudian terkait SVBI (Sekuritas Valas Bank Indonesia) juga sama, cuma SVBI dalam bentuk valas dan outstanding sekarang sudah mencapai US$ 322 juta dan pasar sekunder masih relatif terbatas dibandingkan SRBI. Jadi pasar sekunder sejauh ini ada US$ 11 juta," tutur Destry

Editor: Dardani