Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Juga Tangkap 2 Pelansir di Ocarina
Oleh : hz/yp
Senin | 24-09-2012 | 19:35 WIB


BATAM, batamtoday - Aksi penyelewengan BBM Solar bersubsidi semakin marak terjadi di Batam, tak tanggung-tanggung dalam sehari tim buser Polresta Barelang berhasil mengamankan dua mobil pelansir Solar bersubsidi di SPBU Ocarina, Senin (24/9/2012) sekitar pukul 15.00 WIB, Keduanya tertangkap basah saat sedang melakukan pengisian.


Dua mobil pelansir tersebut, masing-masing minibus Toyota Town Ace warna merah dengan nopol BP 9134 GX yang didalamnya ada tangki yang dimodifikasi yang bisa menampung satu ton solar dan mobil Mitsubishi Storm warna kuning dengan nopol BP 8359 FX yang bagian kursi tengahnya diganti jadi tangki yang bisa menampung setengah ton solar.

Menurut informasi yang dihimpun batamtoday, tim buser Polresta Barelang dan Polsek Lubuk Baja yang melakukan penggrebekan sempat terjadi kejar-kejaran dengan beberapa mobil yang lain yang diduga oknum TNI, namun pelaku berhasil kabur.

Selain mengamankan barang bukti dua unit mobil pelansir, petugas juga membekuk dua sopir mobil. Salah satu sopir bernama Edi Jambi, sedangkan yang lain belum diketahui identitasnya.

"Kedua pelaku sedang kita periksa, selain itu kita juga memeriksa petugas SPBU yang melakukan pengisian saat itu," ujar Kanit Buser Satreskrim Polresta Barelang, Iptu Andi Sofyan kepada batamtoday.

Andi menambahkan, penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang mengatakan di SPBU tersebut sering dijadikan para penadah untuk "menghisap" solar untuk kemudian dijual ke industri.

"Saat kita pantau, mobil-mobil ini melakukan pengisian secara bergiliran, setelah keluar dari SPBU tak lama mereka masuk kembali dan mengisi solar kembali. Modus ini dilakukan mereka secara blak-blakan," terangnya.

Tampak juga di Satreskrim Polresta Barelang, Manajer SPBU Simpang Ocarina, Dadang, saat dikonfirmasi terkait penggrebekan di SPBUnya itu, dirinya mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait namun tak ada respon.

"Sudah saya koordinasikan ke berbagai pihak seperti Pertamina, BP Migas dan polisi namun tak ada respon dari mereka," ujar Dadang.

Bahkan, lanjut Dadang, dirinya sempat memberitahukan masalah ini ke pihak Pertamina melalui pesan SMS, namun tak kunjung di gubris.

"Ini ada bukti saya telah kirim SMS ke pak Ketut (Ketut Permadi,
Manager Penjualan Pertamina Kepri, red) namun tak ada respon dari dia," lanjutnya.

Dadang menambahkan, pihaknya tak dapat melarang siapa saja yang melakukan pembelian sebab tidak bisa menduga kalau para pembeli itu akan melakukan penimbunan BBM dan kemudian menjual kembali solar itu ke industri.

"Kita sebagai penjual hanya bisa melayani konsumen saja, yang berhak menindaklanjuti ini aparat berwajib," jelasnya.

Hingga berita ini diunggah, kedua sopir dan petugas SPBU masih diperiksa secara intensif di unit VI (Tipiter) bersama dua pelaku pelansir yang juga diamankan Satlantas dalam razia di depan Hotel Novotel Jodoh.