Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penembakan WNI oleh Polisi Malaysia

Sulit Hubungi KBRI di Malaysia, Keluarga Muhid Diden Nyaris Putus Asa
Oleh : hz/dd
Senin | 17-09-2012 | 15:44 WIB
devi-rahmayani.gif Honda-Batam
Devi Rahmayani, kakak ipar Muhid Diden.

BATAM, batamtoday - Devi Rahmayani (37), kakak ipar Muhid Diden, yang diduga kuat menjadi salah satu WNI, yang ditembak mati Polisi Diraja Malaysia merasa kebingungan karena tak bisa menghubungi pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia di Kuala Lumpur.


Sebab, usai ditemui pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Sabtu lalu (15/9/2012) dan diperiksa segala dokumen resmi milik korban, namun saat pihak keluarga akan mengirim data-data tersebut lewat faksimili ke KBRI Kuala Lumpur tak berhasil terhubung.

"Sudah kami coba berulang kali, namun setiap data-data yang akan dikirim tak bisa dikirim ke fax KBRI Kuala Lumpur," ujar Devi kepada batamtoday, Senin (17/9/2012).

Bahkan, pihak keluarga di Batam hampir merasa putus asa dengan usaha mereka sebab tak dapat menemui cara untuk mengirimkan data pribadi korban guna proses pemulangan jenazah ke tanah air.

"Keluarga kami bahkan sempat putus asa karena tak kunjung menghubungi KBRI di Kuala Lumpur," terang Devi sambil menangis meratapi kejadian yang menimpa salah satu keluarganya itu.

Anehnya lagi, ketika pihak batamtoday mencoba menghubungi salah satu nomor telepon yang ada di KBRI Kuala Lumpur, justru didapat informasi bahwa kantor KBRI sedang libur.

Informasi itu didapat dari salah satu staf KBRI di Kuala Lumpur yang mengaku bernama Lisa.

Akhirnya, dokumen tersebut dilakukan pemindaian sebelum dikirimkan melalui surat elektronik lantaran nomor faksimili KBRI di Kuala Lumpur susah untuk dihubungi.