Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angin Mampu Cukupi Kebutuhan Energi Dunia
Oleh : dd/hc
Jum'at | 14-09-2012 | 10:44 WIB

BATAM, batamtoday - Tenaga yang terkandung dalam angin mampu mencukupi kebutuhan energi dunia. Untuk mencapainya dunia harus mengatasi hambatan ekonomi, politik dan teknologi. Hal ini terungkap dari hasil penelitian terbaru Ken Caldeira dari Carnegie Institution for Science yang dirilis pekan ini.


Dalam penelitian ini juga terungkap, turbin yang melayang di udara (airbourne wind turbines) bisa memroduksi energi yang jauh lebih besar – dengan “menangkap” angin yang lebih cepat dan stabil di atmosfer – dibanding turbin angin yang terpasang di darat maupun di laut.

Penelitian terbaru ini berupaya menghitung jumlah maksimal energi yang bisa “dipanen” dari angin, termasuk dampak energi angin di ketinggian (high-altitude winds) terhadap perubahan iklim.

Penelitian ini dipimpin oleh Kate Marvel dari Lawrence Livermore National Laboratory. Kate memulai penelitiannya di Carnegie dengan menggunakan sejumlah model untuk menghitung tenaga yang bisa dihasilkan baik dari angin di atmosfer maupun angin di permukaan bumi.

Angin di permukaan bumi adalah angin yang selama ini menjadi sumber energi bagi menara-menara angin (wind towers) yang dibangun di darat maupun di laut. Sementara angin di atmosfer adalah angin di ketinggian yang bisa diakses melalui teknologi turbin terpadu yang melayang di udara.

Para peneliti menyatakan, turbin angin menciptakan gesekan atau hambatan yang bisa menghilangkan momentum pada angin dan cenderung memerlambatnya.

Saat jumlah turbin angin bertambah, secara teori, energi yang diproduksi juga akan meningkat. Namun pada satu titik, angin akan semakin diperlambat (akibat keberadaan turbin-turbin ini) sehingga walaupun jumlah turbin bertambah, tenaga listrik yang dihasilkan tidak meningkat. Penelitian ini menemukan titik maksimal tersebut.

Dengan menggunakan model-model di atas, para peneliti menemukan potensi tenaga angin di permukaan bumi mencapai lebih dari 400 TW (terrawatt) dan potensi tenaga angin di atmosfer bumi mencapai 1.800 TW.

Saat ini, kebutuhan energi dunia baru mencapai 18 TW sehingga angin di permukaan bumi saja, bisa memasok energi 20 kali lipat lebih banyak dari kebutuhan energi dunia saat ini. Sementara turbin udara bisa menghasilkan energi 100 kali lipat lebih banyak.

Menurut para peneliti, jika sudah berproduksi maksimal, energi angin bisa berdampak pada iklim dunia. Namun dampak produksi angin ini bisa diminimalkan dengan catatan, turbin-turbin angin ini tersebar – tidak terkumpul hanya di sejumlah wilayah.

Jika semua kebutuhan energi dunia saat ini dipasok menggunakan energi angin, suhu permukaan bumi akan naik sekitar 0,1 derajat Celsius dan siklus hujan (precipitation) akan meningkat sekitar 1%.

Namun secara keseluruhan, menurut para peneliti, dampak energi angin terhadap lingkungan sangat kecil. “Jika dilihat dari gambaran besarnya, pertumbuhan energi angin akan lebih banyak terkendala oleh faktor ekonomi, politik dan teknologi, bukan oleh faktor geofisika,” ujar Caldeira.