Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sosok GP di Mata Pimpinan Ponpes di Sumbar
Oleh : Opini
Jumat | 22-09-2023 | 09:48 WIB
A-jam-gadang17.jpg Honda-Batam
Ilustrasi 'Jam Gadang' di Kota Bukittinggi Sumatera Barat. (Foto: Net)

Oleh Nur Feli Putri

KETUA Pondok Pesantren (Ponpes) di seluruh Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ustadz Akmal Hadi mengungkapkan bahwa Ganjar Pranowo (GP) merupakan sosok pemimpin yang nasionalis dan dekat dengan pesantren serta para kyai.

Maka dari itu, tidak heran jika GP diterima berbagai kalangan dari berbagai macam golongan di masyarakat. Juga setelah melihat rekam jejak yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo sendiri selama sepuluh tahun memimpin Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sebagai Gubernur. Begitu pula, jika melihat bagaimana kehidupan beragama di wilayah yang dipimpin oleh pria kelahiran Kabupaten Karanganyar itu ternyata memiliki harmonisasi yang begitu bagus.

Tidak bisa dipungkiri pula bahwa sosok pemimpin berusia 54 tahun itu sangat cerdas dan memiliki wibawa yang bagus. Meski begitu, kewibawaan yang dimiliki olehnya nyatanya tidak pernah luntur walaupun dengan tampilan dan gayanya yang sangat sederhana serta merakyat.

Ganjar Pranowo memiliki posisi tersendiri di hati para santri dan juga para kyai selama menahkodai Jawa Tengah sebagai Gubernur. Kemudian, para generasi milenial dan Gen Z di Sumbar juga akan menjatuhkan pilihan merek untuk GP.

Kedekatan yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo terhadap pesantren dan juga para kyai bukanlah sebuah kedekatan yang sebatas hanya ingin mencari simpati atau pencitraan semata. Karena memang GP menantu dari seorang kyai terkenal di Jawa Tengah, K.H Hisyam Abdul Karim (Mbah Hisyam).

Fakta akan silsilah keluarga itu, bisa diambil contoh pula misalnya seseorang yang terpandang seperti seorang Kyai, termasuk juga para orang Minang sendiri ketika mereka hendak mencari menantu, tentu akan dilihat terlebih dahulu bagaimana keturunannya atau nasabnya.

Karena tidak mungkin pula bagi seorang kyai memilih menantu apabila keturunan atau nasabnya tidak jelas. Sehingga nasab yang dimiliki oleh pemimpin dari partai berlogo banteng dengan moncong putih itu sudah tidak perlu diragukan lagi.

Tidak bisa dipungkiri, dinamika politik di Indonesia selama tahunk seperti sekarang ini. Namun hal tersebut hendaknya mampu ditanggapi oleh masyarakat sebagai sebuah hal yang biasa saja dan justru menjadi seni tersendiri dalam penegakan asas demokrasi di tanah air.

Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Witjaksono mengungkapkan, bahwa dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah lalu, sosok pemimpin berambut putih itu telah banyak sekali mengeluarkan berbagai macam kebijakan yang jelas sangat berpihak kepada umat Islam dan juga secara lintas organisasi di masyarakat (ormas).

Terbukti dari keahlian kepemimpinannya, Ganjar Pranowo mampu terus menghadirkan keharmonisan di Jawa Tengah dan hal itu juga diakui lantaran tingkat toleransi umat beragama di Jateng memiliki angka yang sangat tinggi.*

Penulis adalah kontribubutor Forum Literasi Padang